Pelaku ancaman yang melanggar jaringan perusahaan menyebarkan sejumlah malware lewat protokol desktop jarak jauh (remote desktop protocol / RDP), tanpa meninggalkan jejak pada host target. Penambang Cryptocurrency, info-stealers, dan ransomware dieksekusi dalam RAM menggunakan koneksi jarak jauh, yang juga berfungsi untuk mengelupas informasi berguna dari mesin yang dikompromikan.
Para penyerang memanfaatkan fitur di Windows Remote Desktop Services yang memungkinkan klien untuk membagikan drive lokal ke Server Terminal dengan izin baca dan tulis.
Baca lebih lanjut tentang serangan ini pada link dibawah ini.