FireEye, sebuah perusahaan keamanan siber AS, mengatakan bahwa pihaknya telah melihat lonjakan aktivitas yang tampaknya berasal dari kelompok peretasan Cina bernama APT41. Serangan sedang dikerahkan terhadap perusahaan-perusahaan di AS, Kanada, Inggris dan beberapa negara lain, yang tidak lazim dari strategi khas peretas Cina untuk berfokus pada beberapa target tertentu.
Menurut laporan FireEye, kelompok ini mengeksploitasi kelemahan perangkat lunak dalam aplikasi dan perangkat keras yang dikembangkan oleh Cisco, Citrix dan yang lainnya untuk mendapatkan akses ke jaringan perusahaan sasaran dan mengunduh file melalui FTP, di antara strategi lainnya.
Menurut perusahaan, serangan dimulai pada 20 Januari, menurun selama perayaan Tahun Baru Cina dan tindakan karantina COVID-19 dan sekarang kembali dalam skala penuh, mempengaruhi 75 pelanggan FireEye.
Cisco dan Citrix mengatakan kepada Reuters bahwa mereka telah menambal kerentanan yang dieksploitasi oleh APT41. Citrix juga berkoordinasi dengan FireEye untuk menemukan “potential compromises.” Reuters juga mendapat konfirmasi oleh Dell Technologies, yang menyatakan bahwa perusahaan itu juga melihat peningkatan aktivitas dari peretas China “selama beberapa minggu terakhir.”
Peningkatan remote working yang belum pernah terjadi sebelumnya selama pandemi coronavirus ini juga telah memperlihatkan peningkatan serangan siber, terutama serangan phishing yang menargetkan individu dengan tautan palsu dan email, menurut perusahaan cybersecurity CrowdStrike. Penyerang datang dari, tetapi tidak terbatas pada sumber di China.
Berita selengkapnya dapat dibaca pada tautan dibawah ini;
Source: End Gadget | Defenseone