Serangan cyber Iran pada bulan April di sistem air Israel bertujuan untuk meningkatkan kadar klorin dalam air minum, Financial Times melaporkan pada hari Minggu, mengutip seorang pejabat intelejen yang tidak disebutkan namanya dari negara Barat.
Serangan itu, pertama kali dilaporkan oleh harian Israel Yedioth Ahronoth pada awal Mei, telah diketahui setelah pompa air mulai tidak berfungsi. Menurut laporan itu, serangan itu fokus “pada sistem operasional dan mekanisme untuk menambahkan klorin ke dalam sumur.”
Menurut laporan Financial Times, serangan itu, jika berhasil, bisa menyebabkan puluhan ribu tempat tanpa air, termasuk petani, dan, paling buruk, ratusan orang bisa jatuh sakit.
Sumber intelijen Barat Financial Times mengatakan serangan itu “lebih canggih dari yang mereka bayangkan sebelumnya.”
“Serangan itu hampir berhasil, dan tidak sepenuhnya jelas mengapa itu tidak berhasil,” sumber itu menambahkan.
Israel dilaporkan menanggapi serangan itu dengan menonaktifkan sistem komputer di pelabuhan Iran yang sibuk, sangat mendukung lalu lintas maritim.
Berita selengkapnya dapat dibaca pada tautan di bawah ini;
Source: Haaretz