Malaysia Airlines mengalami pelanggaran data selama sembilan tahun yang mengungkap informasi pribadi anggota dalam program frequent flyer Enrich.
Mulai kemarin, Malaysia Airlines mulai mengirim email kepada anggota program hadiah Enrich mereka untuk memberitahukan bahwa mereka adalah termasuk korban dari pelanggaran data.
Menurut Malaysia Airlines, pelanggaran terjadi pada penyedia layanan TI pihak ketiga yang memberi tahu maskapai bahwa data anggota terungkap antara Maret 2010 dan Juni 2019.
Informasi anggota yang terungkap selama pelanggaran data termasuk nama anggota, informasi kontak, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor penumpang setia, status dan tingkat penghargaan.
Data yang terungkap tidak termasuk rencana perjalanan anggota Enrich, reservasi, tiket, atau informasi kartu ID atau kartu pembayaran.
Meskipun Malaysia Airlines mengatakan bahwa tidak ada kata sandi yang terungkap dan tidak ada bukti penyalahgunaan, maskapai tersebut merekomendasikan agar pengguna tetap mengubah kata sandi mereka. Tidak diketahui berapa banyak anggota Enrich yang terpengaruh oleh pelanggaran ini.
Sumber: Bleeping Computer