Peneliti di Universitas Darmstadt di Jerman menerbitkan sebuah laporan yang menggambarkan bagaimana aplikasi AirGuard mereka untuk Android memberikan perlindungan yang lebih baik dari pengintaian AirTag yang tersembunyi daripada aplikasi lain.
Apple AirTag adalah pencari perangkat berbasis Bluetooth yang dirilis pada April 2021 yang memungkinkan pemilik melacak perangkat menggunakan layanan ‘Temukan Saya’ Apple.
Sayangnya, AirTag memiliki potensi penyalahgunaan yang besar karena ukurannya yang kecil karena orang dapat memasukkannya ke dalam jaket, koper, atau bahkan mobil orang untuk melacaknya tanpa izin.
Fitur-fitur ini bergantung pada pengidentifikasian pola penyalahgunaan, seperti memiliki AirTag di dekatnya yang dimiliki oleh akun Apple yang berbeda dan memberikan peringatan di iPhone korban.
Dalam kasus pengguna Android, masalahnya diperbesar karena Apple membiarkan mereka tanpa cara resmi untuk menemukan AirTags hingga Desember 2021, ketika merilis Tracker Detect di Play Store.
Tracker Detect, bagaimanapun, tidak ada artinya dibandingkan dengan rekan iOS-nya, karena hanya akan memberi tahu korban bahwa mereka dilacak jika diperintahkan untuk melakukan pemindaian manual, dan bahkan kemudian, sering kali melewatkan AirTags terdekat tanpa alasan yang jelas.
Para peneliti universitas memutuskan untuk melakukan sesuatu tentang masalah privasi Apple AirTag di dunia Android dan merekayasa balik deteksi pelacakan iOS untuk memahami cara kerja bagian dalamnya dengan lebih baik.
Mereka kemudian merancang aplikasi AirGuard, solusi anti-pelacakan deteksi otomatis dan pasif yang bekerja melawan semua aksesori Temukan Saya dan perangkat pelacak lainnya.
Aplikasi ini dirilis pada Agustus 2021, dan sejak itu, telah mengumpulkan basis pengguna 120.000 orang. Itu dapat mendeteksi semua perangkat Temukan Saya, termasuk yang dibuat sendiri seperti AirTags yang dikloning atau dimodifikasi, sebagai alat pelacak paling tersembunyi.
Para peneliti sekarang telah mempublikasikan hasil tes dunia nyata mereka yang diambil dari eksperimen mereka dan diambil dari data komunitas dari mereka yang menggunakan aplikasi.
Selain melayani peringatan pelacakan lebih cepat, AirGuard juga dapat mendeteksi pelacak yang ditempatkan di mobil, yang merupakan solusi paling sulit untuk digali, dan opsi penempatan pelacak terbaik untuk pelaku kejahatan.
Aplikasi AirGuard adalah perangkat lunak sumber terbuka yang tersedia secara gratis melalui Google Play Store, sehingga kodenya terbuka untuk diteliti, dan kemungkinan aplikasi tersebut dicampur dengan malware sangat kecil.
Namun, Anda harus mencatat bahwa aplikasi ini meminta beberapa izin berisiko untuk berfungsi pada ponsel cerdas Anda, yang merupakan bagian integral dari penyediaan layanan yang dijanjikan.
Sumber : Bleeping Computer