Cerber ransomware kembali, karena keluarga ransomware baru mengadopsi nama lama dan menargetkan server Atlassian Confluence dan GitLab menggunakan kerentanan eksekusi kode jarak jauh.
Ketika ransomware mulai meningkat pada tahun 2016, operasi ransomware Cerber baru muncul dan dengan cepat menjadi salah satu geng paling produktif pada saat itu. Namun, aktivitasnya perlahan mereda hingga menghilang pada akhir tahun 2019.
Mulai bulan lalu, sebuah ransomware bernama Cerber sekali lagi muncul, karena mulai menginfeksi korban di seluruh dunia dengan encryptor Windows dan Linux.
Versi baru Cerber membuat catatan tebusan bernama __$$RECOVERY_README$$__.html dan menambahkan ekstensi .locked ke file terenkripsi.
CTO Emsisoft dan ahli ransomware Fabian Wosar memeriksa varian baru dan mengatakan itu tidak cocok dengan kode keluarga yang lebih lama. Versi baru menggunakan pustaka Crypto+++, sedangkan varian yang lebih lama menggunakan pustaka Windows CryptoAPI.
Perbedaan kode ini dan fakta bahwa Cerber asli tidak memiliki varian Linux membuktikan bahwa aktor ancaman baru telah mengadopsi nama, catatan tebusan, dan situs pembayaran Tor, dan bukan operasi asli.
Para peneliti dan vendor keamanan telah melihat server peretasan operasi ransomware Cerber yang baru menggunakan kerentanan eksekusi kode jarak jauh di Atlassian Confluence dan GitLab.
Peneliti keamanan BoanBird juga membagikan sampel ransomware Cerber baru yang menunjukkan strain baru ini secara khusus menargetkan folder Atlassian Confluence yang tercantum di bawah ini.
C:\Program Files\Atlassian\Application Data
C:\Program Files\Atlassian\Application Data\Confluence
C:\Program Files\Atlassian\Application Data\Confluence\backups
BoanBird juga membagikan tautan ke forum GitLab di mana admin mengungkapkan bahwa Cerber mengeksploitasi kerentanan yang baru-baru ini diungkapkan dalam komponen ExifTool GitLab.
Kerentanan ini dilacak sebagai CVE-2021-26084 (Confluence) dan CVE-2021-22205 (GitLab) dan dapat dieksploitasi dari jarak jauh tanpa otentikasi. Selain itu, kedua kerentanan telah secara terbuka mengungkapkan eksploitasi proof-of-concept (PoC), memungkinkan penyerang untuk menembus server dengan mudah.
Para peneliti di Tencent menunjukkan bahwa serangan yang menyebarkan ransomware Cerber baru sebagian besar menargetkan Amerika Serikat, Jerman, dan China.
Meskipun versi Cerber sebelumnya mengecualikan target di CIS (Commonwealth of Independent States), data telemetri Tencent dari serangan baru-baru ini menunjukkan sebaliknya.
Saat ini, pendekatan terbaik untuk melindungi dari Cerber adalah dengan menerapkan pembaruan keamanan yang tersedia untuk Atlassian Confluence dan GitLab.
Selengkapnya : Bleeping Computer