Cloud computing adalah hal yang lebih besar dari yang disadari kebanyakan orang. Pengaruhnya tidak hanya dirasakan di dunia bisnis, di mana ia menggantikan server lokal sebelumnya dengan alternatif off-site yang lebih gesit. Bahkan orang awam pun menggunakannya, berkat layanan seperti Google Foto dan Netflix. Tetapi apakah revolusi lain sedang terjadi?
Berbicara tentang Edge Computing. Paradigma baru dalam TI ini bertujuan untuk mendekatkan pusat data yang jauh dengan orang-orang yang benar-benar menggunakannya. Ini sangat ideal untuk aplikasi yang harus menggunakan latency yang rendah.
Edge computing berarti mendekatkan aplikasi dan penyimpanan data ke tempat orang-orang yang menggunakannya berada. Untuk perusahaan besar, ini dapat mencakup fasilitas server yang dibuat khusus di dekat kantor utama mereka. Di sisi konsumen, mungkin berguna untuk memikirkan perangkat IoT yang melakukan tugas-tugas tertentu, seperti pengenalan wajah, dengan sumber daya komputasi lokal mereka sendiri, daripada mengembangkannya ke layanan cloud.
Ada beberapa keuntungan dari ini. Pertama, ini membantu mengurangi jumlah lalu lintas jaringan yang harus dikirim. Ketika Anda mempertimbangkan bahwa banyak perusahaan besar sering membayar biaya mahal untuk komunikasi antar pusat data, masuk akal untuk membawa mereka lebih dekat ke rumah.
Kedua, ini mengurangi latency. Seringkali, sebagian besar waktu yang diperlukan untuk melakukan tugas dikhususkan untuk memindahkan lalu lintas di seluruh jaringan. Mendekatkan daya komputasi ke rumah dapat mengurangi latency tersebut dan mempercepatnya.
Ada juga potensi penggunaan komputasi tepi di sektor industri. Ini termasuk memungkinkan produsen untuk mengumpulkan data tentang peralatan dan membuat penyesuaian cepat dan, dengan demikian, mengurangi penggunaan energi dan degradasi peralatan.
Baca berita selengkapnya pada tautan di bawah ini;
Source: How To Geek