Hanya enam bulan setelah pidato terkenal Presiden AS Bill Clinton pada tahun 2000 yang membandingkan upaya China untuk mengontrol pidato online dengan “memaku Jell-O ke dinding”, Beijing mengambil langkah berani yang ditujukan untuk mencapai tujuan yang tampaknya sia-sia itu.
Pada bulan September tahun itu, Perdana Menteri Zhu Rongji memberlakukan Peraturan tentang Layanan Informasi Internet, memberikan otoritas dasar hukum untuk mengelola semua perusahaan yang memberikan informasi kepada pengguna online, seperti berita atau posting blog.
Sekarang Beijing siap untuk lebih memperketat cengkeramannya.
Serangkaian aturan baru, yang diresmikan oleh Cyberspace Administration of China (CAC) pada Januari, dijadwalkan untuk menggantikan peraturan asli tahun ini, memperkuat cengkeraman besi Beijing di internet dan memperluas kontrolnya pada perusahaan teknologi domestik di luar perbatasan China.
Versi baru peraturan tersebut telah menyerap pengalaman China dalam mengelola internet selama bertahun-tahun, menjadikannya lebih komprehensif dan modern, kata Wang Sixin, seorang profesor hukum di Universitas Komunikasi China. Draf tersebut juga memberikan kejelasan lebih lanjut tentang peran berbagai badan pemerintah.
Rancangan peraturan tersebut menetapkan bahwa CAC, juga dikenal sebagai Kantor Komisi Urusan Cyberspace Pusat, akan mengawasi perencanaan manajemen internet dan keamanan siber.
Selengkapnya: South China Morning Post