Istilah “kiamat ritel” yang diciptakan pada tahun 2010-an, konon menandai akhir dari ritel fisik.
Sementara situasi di Malaysia belum begitu mengerikan, lanskap ritel telah berubah, dan prospek ritel tradisional di Malaysia menjadi suram.
Semakin banyak konsumen yang beralih ke platform pasar online besar, seperti Lazada dan Shopee, yang mampu menyediakan produk dengan harga kompetitif dan memberikannya dengan nyaman. Sekarang tercatat sudah 80 persen pengguna internet Malaysia berbelanja online. Ritel online di Asia Tenggara diprediksi tumbuh dari $ 19 miliar pada 2018, menjadi $ 53 miliar pada 2023.
Untuk tetap mengikuti perubahan lanskap ritel, ritel fisik harus beradaptasi dengan perubahan harapan pelanggan. Ini termasuk mengadopsi tren dan teknologi terbaru seperti pengalaman ritel, pembayaran seluler, dan data besar. Namun, ada kesenjangan yang signifikan dalam mengadopsi teknologi yang menguntungkan antara bisnis besar dan UKM.
Laporan kematian ritel fisik mungkin sangat dibesar-besarkan, tetapi benar bahwa pengecer fisik tetap harus terus beradaptasi agar selalu terdepan dalam permainan lanskap ritel yang berubah dengan cepat seiring berjalannya waktu.
Berita selengkapnya dapat dibaca pada tautan di bawah ini;
Source: E27