UNI EROPA mengusulkan aturan yang akan membatasi atau melarang beberapa penggunaan kecerdasan buatan di dalam perbatasannya, termasuk oleh raksasa teknologi yang berbasis di AS dan China.
Aturan tersebut adalah upaya internasional paling signifikan untuk mengatur AI hingga saat ini, yang mencakup pengenalan wajah, mengemudi otonom, dan algoritme yang mendorong iklan online, perekrutan otomatis, dan penilaian kredit. Aturan yang diusulkan dapat membantu membentuk norma dan regulasi global seputar teknologi yang menjanjikan namun kontroversial.
“Ada pesan yang sangat penting secara global bahwa aplikasi AI tertentu tidak diizinkan dalam masyarakat yang didirikan di atas demokrasi, supremasi hukum, hak-hak fundamental,” kata Daniel Leufer, analis kebijakan Eropa dengan Access Now, sebuah organisasi nirlaba hak digital Eropa. Leufer mengatakan aturan yang diusulkan tidak jelas, tetapi mewakili langkah signifikan untuk memeriksa penggunaan teknologi yang berpotensi membahayakan.
Perdebatan tersebut kemungkinan akan diawasi dengan ketat di luar negeri. Aturan akan berlaku untuk perusahaan mana pun yang menjual produk atau layanan di UE.
Aturan UE yang diusulkan juga akan melarang “penilaian sosial berbasis AI untuk tujuan umum yang dilakukan oleh otoritas publik,” serta sistem AI yang menargetkan “kelompok rentan tertentu” dengan cara yang akan “secara material mengubah perilaku mereka” untuk menyebabkan “psikologis atau fisik. membahayakan.” Itu berpotensi membatasi penggunaan AI untuk penilaian kredit, perekrutan, atau beberapa bentuk iklan pengawasan, misalnya jika algoritme menempatkan iklan untuk situs taruhan di depan orang-orang yang kecanduan judi.
Avi Gesser, mitra di firma hukum AS Debevoise, yang menasihati firma teknologi AS, mengatakan aturan tersebut kemungkinan memiliki implikasi besar bagi bisnis AS karena peraturan UE sebelumnya seperti Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) telah memengaruhi peraturan di tempat lain.
Gesser mengatakan perlu waktu bertahun-tahun agar peraturan tersebut menjadi undang-undang, tetapi pada akhirnya peraturan tersebut dapat memengaruhi semua jenis bisnis AS. “Semua iklan dirancang untuk memanipulasi perilaku,” catat Gesser. “Tantangannya adalah menentukan apa yang bisa diterima dan apa yang tidak.”
selengkapnya : www.wired.com