Peretas telah menggunakan Google Play selama bertahun-tahun untuk mendistribusikan backdoor canggih yang mampu mencuri berbagai data sensitif, kata para peneliti pada hari Selasa lalu.
Para peneliti dari perusahaan keamanan Kaspersky Lab telah menemukan setidaknya delapan aplikasi Google Play yang telah ada sejak tahun 2018, seorang perwakilan Kaspersky Lab menyampaikan. Tetapi berdasarkan pencarian arsip dan metode lain, para peneliti meyakini bahwa aplikasi jahat dari advanced grup yang sama mengandalkan pasar resmi Google sejak setidaknya 2016.
Google menghapus versi terbaru dari malware tersebut tidak lama setelah para peneliti dari Kaspersky, dan sebelumnya perusahaan keamanan Dr. Web, melaporkannya. Namun, aplikasi backdoor masih banyak tersedia di pasar pihak ketiga lainnya.
Saat diteliti, kode di dalam malware dan server perintah yang terhubung mengandung beberapa kesamaan dengan kelompok peretasan yang dikenal dengan nama OceanLotus (alias APT32, APT- C-00, dan SeaLotus), para peneliti meyakini bahwa aplikasi tersebut adalah hasil kerja mereka.
Para peneliti mengatakan grup itu menyerang pemerintah, pembangkang, dan jurnalis Asia, dengan fokus khusus pada target yang merugikan kepentingan Vietnam. Nama aplikasi dan string lainnya ditulis dalam bahasa Vietnam.
Aplikasi yang diidentifikasi oleh Kaspersky Lab diantaranya:
com.zimice.browserturbo
com.physlane.opengl
com.unianin.adsskipper
com.codedexon.prayerbook
com.luxury.BeerAddress
com.luxury.BiFinBall
com.zonjob.browsercleaner
com.linevialab.ffont
Baca berita selengkapnya pada tautan di bawah ini;
Source: Arstechnica