Pelatihan kesadaran keamanan tidak selalu mengarah pada peningkatan perilaku, seperti yang ditunjukkan dalam survei terhadap lebih dari 1.000 karyawan di seluruh dunia.
Data tersebut menimbulkan kekhawatiran karena kebanyakan orang telah meningkatkan penggunaan perangkat yang dikeluarkan perusahaan untuk urusan pribadi, lapor peneliti Mimecast.
Survei tersebut menemukan 73% responden “secara ekstensif menggunakan” perangkat perusahaan untuk tugas pribadi seperti email pribadi (47%), transaksi keuangan (38%), dan belanja online (35%). Enam puluh persen mengaku melakukan ini lebih sering sejak mulai bekerja dari jarak jauh.
Hampir semua (96%) karyawan yang disurvei mengklaim mengetahui bahwa tautan berbahaya di email, umpan media sosial, dan situs web yang mereka jelajahi berpotensi menginfeksi perangkat mereka. Hampir dua pertiga (64%) melaporkan menerima pelatihan kesadaran keamanan siber yang secara khusus terkait dengan bekerja dari jarak jauh selama pandemi COVID-19.
Meskipun demikian, hampir setengah (45%) mengaku membuka email yang mereka anggap mencurigakan, dan persentase yang sama mengakui bahwa mereka tidak melaporkan email yang mencurigakan kepada tim IT atau keamanan mereka. Di Amerika Serikat, 78% mengklaim bahwa mereka telah menjalani pelatihan kesadaran khusus tetapi 60% masih membuka email yang berpotensi mencurigakan, demikian temuan para peneliti.
Baca hasil survey selengkapnya pada tautan berikut ini;
Source: Intrado | Dark Reading