Sebagian besar dari kita tidak akan mengklik email yang mengklaim bahwa kita adalah pemenang lotere saat ini. Namun, serangan phishing berkembang dan tetap menjadi serangan siber paling berbahaya bagi individu atau perusahaan sejak serangan phishing pertama pada tahun 1995.
Menurut laporan oleh perusahaan keamanan email Valimail, lebih dari tiga miliar pesan spoofing dikirim setiap hari, hampir 1% dari semua lalu lintas email. Dan ini menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi masyarakat kita.
Pada tahun 2021, kerusakan kejahatan dunia maya global akan meningkat dari $ 3 triliun pada tahun 2015 menjadi $ 6 triliun setiap tahun, menurut perkiraan dari Official Annual Cybercrime Report 2020 oleh Cybersecurity Ventures.
Apa yang membuat serangan ini begitu sukses?
1# Manusia adalah Celah Terlemah dalam Keamanan Siber
Rekayasa sosial memanfaatkan elemen psikologis kita untuk membangun akses ke informasi atau keuntungan finansial dari kita. Email phishing adalah salah satu jenis cara paling umum yang digunakan peretas untuk mencoba mendapatkan informasi atau keuntungan finansial dari individu.
Tidak ada Signature untuk diperbarui atau firewall yang akan dipasang. Dengan demikian, peretas mengeksploitasi kerentanan psikologis yang belum ditambal, dan cara termudah untuk melakukannya adalah dengan phishing.
2# Work From Home + BYOD (Bring Your Own Device)
Bekerja dari rumah yang berarti bahwa karyawan lebih santai dan mungkin sering menggunakan perangkat mereka sendiri untuk bekerja (yaitu, BYOD), yang berarti bahwa, jika penjahat dunia maya menyusupi perangkat karyawan, mereka dapat memperoleh akses tidak hanya ke data yang ada di dalam perangkat, tetapi juga akses ke jaringan perusahaan.
3# Mudah untuk Memulai
Ketersediaan kit phishing online dan munculnya ransomware-as-a-service (RaaS) menurunkan peringkat untuk memulai. Hal ini mengakibatkan ledakan ransomware dan eksploitasi lainnya yang berasal dari rawa penjahat dunia maya amatir yang terus berkembang.
Selengkapnya: Technology Hits on Medium