Acer baru saja mengkonfirmasi bahwa servernya ditembus oleh sekelompok peretas bernama Desorden. Peretas berhasil mencuri lebih dari 60 gigabyte data yang berisi informasi sensitif tentang jutaan pelanggan Acer.
Informasi yang dikompromikan termasuk nama, alamat, dan nomor telepon beberapa juta klien, tetapi juga membatasi data keuangan perusahaan.
Peretasan itu baru-baru ini dilaporkan oleh peretas itu sendiri dan kemudian dikonfirmasi kebenarannya oleh Acer. Desorden telah berhasil menembus server Acer di India dan mendapatkan sejumlah besar data. Data tersebut terdiri dari akun konsumen dan perusahaan. Menurut Desorden, “data pelanggan yang terpengaruh berjumlah jutaan.”
Sebagai bukti pencurian data, kelompok peretas menerbitkan lebih dari 10.000 akun data pelanggan pribadi. Data yang tersisa akan dijual, dan pos tersebut telah menarik minat dari pembeli potensial. Peretas belum menjelaskan apakah mereka ingin menjual data di pasar bawah tanah, atau mereka hanya ingin Acer membayar uang tebusan untuk itu.
Menurut Acer, perusahaan telah segera menerapkan langkah-langkah keamanan dan melakukan pemindaian penuh terhadap sistemnya. Serangan memengaruhi sistem layanan purna jual lokal Acer di India. Perusahaan kemudian mulai memberi tahu semua pelanggan yang berpotensi terkena dampak.
Dalam pernyataannya kepada Privacy Affairs, Acer mengklaim bahwa insiden ini tidak akan berdampak pada kelangsungan bisnisnya. Itu kemungkinan besar benar, tetapi ini tentu saja waktu yang buruk untuk merek, karena ini adalah pencurian data besar kedua yang dideritanya tahun ini.
Selengkapnya: Digital Trends