Beberapa kelemahan keamanan kritis telah diungkapkan dalam aplikasi Android pra-instal Samsung, yang, jika berhasil dieksploitasi, dapat memungkinkan musuh mengakses data pribadi tanpa persetujuan pengguna dan mengambil kendali perangkat.
“Dampak bug ini memungkinkan penyerang mengakses dan mengedit kontak korban, panggilan, SMS/MMS, menginstal aplikasi dengan hak administrator perangkat, atau membaca dan menulis file atas nama pengguna sistem yang dapat mengubah pengaturan perangkat,” Sergey Toshin, pendiri startup keamanan seluler Oversecured, mengatakan dalam sebuah analisis yang diterbitkan hari Kamis.
Toshin melaporkan kelemahan tersebut ke Samsung pada Februari 2021, setelah itu tambalan dikeluarkan oleh pabrikan sebagai bagian dari pembaruan keamanan bulanan untuk April dan Mei. Daftar tujuh kerentanan adalah sebagai berikut :
- CVE-2021-25356 – third-party authentication bypass in Managed Provisioning
- CVE-2021-25388 – Arbitrary app installation vulnerability in Knox Core
- CVE-2021-25390 – Intent redirection in PhotoTable
- CVE-2021-25391 – Intent redirection in Secure Folder
- CVE-2021-25392 – Possible to access notification policy file of DeX
- CVE-2021-25393 – Possible to read/write access to arbitrary files as a system user (affects the Settings app)
- CVE-2021-25397 – Arbitrary file write in TelephonyUI
Pemilik perangkat Samsung disarankan untuk menerapkan pembaruan firmware terbaru dari perusahaan untuk menghindari potensi risiko keamanan.
Selengkapnya: The Hacker News