Kawasaki Heavy Industries Jepang mengumumkan pelanggaran keamanan dan potensi kebocoran data setelah akses tidak sah ke server perusahaan Jepang dari beberapa kantor di luar negeri.
“Hasil penyelidikan menyeluruh, perusahaan menemukan bahwa beberapa informasi dari kantor luar negeri mungkin telah bocor ke pihak luar,” kata Kawasaki dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan pada hari Senin.
“Saat ini, perusahaan belum menemukan bukti kebocoran informasi ke jaringan eksternal.”
Perusahaan juga mengatakan bahwa mereka mengambil tindakan untuk memantau dan membatasi akses ke server Jepangnya dari situs perusahaan lain setelah menemukan pelanggaran keamanan.
Kawasaki menemukan bahwa pihak yang tidak berwenang mengakses server di Jepang dari kantor di Thailand pada 11 Juni 2020. Semua komunikasi antara dua situs tersebut dihentikan pada hari yang sama setelah penemuan tersebut.
“Namun, ada akses tidak sah lainnya ke server di Jepang dari situs luar negeri yang lain (Indonesia, Filipina, dan Amerika Serikat) kemudian ditemukan,” tambah Kawasaki.
Koneksi tidak sah dari kantor luar negeri di Thailand, Indonesia, dan Filipina ditemukan antara 11 Juni dan 8 Juli, dengan Kawasaki memutus semua komunikasi antar situs.
Saluran komunikasi dipulihkan pada 30 November setelah menerapkan pembatasan komunikasi jaringan, menjalankan audit keamanan sekitar 30.000 terminal di jaringan perusahaan Jepang dan Thailand, dan mengkonfirmasikan bahwa tidak ada koneksi tidak sah yang dibuat ke server Jepang setelah bulan Agustus.
Sumber: Bleeping Computer