Co-founder Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, menuliskan secara detail di blog nya bagaimana ia menemukan bukti bahwa Indihome mengambil riwayat browser penggunanya.
Teguh menjelaskan bahwa selama ini Indihome diam-diam menanamkan sebuah script untuk mengambil data riwayat browser pengguna. Ia mengatakan script ini hanya muncul ketika seseorang mengunjungi sebuah website yang belum menggunakan SSL (http).
Pada script tersebut, Teguh menjelaskan beberapa parameternya berguna untuk mengambil browsing history dan juga resolusi layar perangkat yang digunakan.
Dengan bermodalkan Google, Teguh akhirnya mendapatkan 2 tautan terkait dengan website tracker milik Indihome ini. Tautan 1 nampaknya adalah tempat untuk login internal yang mungkin digunakan content management. Lalu tautan yang lainnya berisi statistik dan juga struktur kode yang digunakan untuk website tracker tersebut.
“Salah satu website tracker milik Indihome saat ini berhasil mendapatkan 29,9 miliar hits. Dalam 1 hari website tersebut mendapatkan setidaknya 1 miliar hits,” kata Teguh.
Dilansir dari CNN Indonesia, Indihome menjelaskan Telkom tidak pernah menjual atau menyerahkan data pelanggan kepada pihak ketiga.
Pada akhir blog nya, Teguh membagikan cara pencegahan yang dapat dilakukan oleh pelanggan Indihome. Blog Teguh dapat diakses disini.