Platinum, kelompok cybercrime tingkat lanjut yang memfokuskan peretasan di kawasan Asia-Pasifik, telah mengembangkan backdoor baru yang diberi nama Titanium.
Rantai serangan nya menggunakan sejumlah trik pintar untuk menghindari perlindungan dari antivirus termasuk enkripsi, meniru driver dan software perangkat umum, infeksi yang hanya ada di memori, dan rangkaian dropper yang dapat mengeksekusi kode berbahaya. Namun cara lain untuk tetap berada di bawah radar adalah data yang tersembunyi yang disampaikan secara steganografis dalam gambar PNG.
Peneliti Lab Kaspersky mengatakan dalam sebuah blog bahwa Titanium APT memiliki satu fitur yang membuatnya lebih sulit untuk dideteksi, yaitu adalah meniru perangkat lunak yang terkenal.
Titanium menggunakan beberapa metode yang berbeda untuk langkah awal menginfeksi targetnya dan menyebar dari komputer ke komputer lain. Hasil akhirnya adalah backdoor tersembunyi dan berfitur lengkap yang dapat:
- Membaca file apa pun dari sistem file dan mengirimkannya ke server yang dikendalikan oleh penyerang.
- Menjatuhkan file ke atau menghapus dari sistem file
- Menjatuhkan file dan menjalankannya
- Menjalankan command line dan mengirim hasil eksekusi ke server yang dikontrol penyerang
- Memperbarui parameter konfigurasi (kecuali kunci enkripsi AES)
Menariknya, Lab Kaspersky mengatakan saat ini belum mendeteksi aktivitas apapun terkait dengan Titanium. Belum jelas apakah karena malware itu tidak digunakan atau terlalu sulit untuk mendeteksi komputer yang sudah terinfeksi.
Ars Technica sudah menulis penjelasan yang lebih rinci tentang backdoor ini, cek link di atas untuk membacanya.