TOKYO, Jan 27 (Reuters) – Jepang dan Belanda akan segera setuju untuk bergabung dengan Amerika Serikat dalam membatasi ekspor peralatan manufaktur semikonduktor ke China, Bloomberg News melaporkan.
Pembicaraan antara kedua negara akan berakhir paling cepat pada hari Jumat, dengan Belanda membatasi ASML Holding NV (ASML.AS) dari penjualan mesin ke China yang digunakan untuk membuat jenis chip canggih tertentu, Bloomberg melaporkan, mengutip orang yang mengetahui masalah tersebut.
Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Seiji Kihara, seorang juru bicara pemerintah, mengatakan Jepang akan membuat “langkah-langkah yang tepat” berdasarkan langkah regulasi Amerika Serikat dan negara lain. Dia menolak berkomentar lebih lanjut ketika ditanya tentang laporan tersebut pada konferensi pers Jumat sore.
Kementerian luar negeri Belanda menolak berkomentar. Perdana Menteri Mark Rutte, yang mengatakan dia mengharapkan untuk mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat dan sekutu lainnya tentang kontrol yang lebih ketat tetapi bahwa Belanda tidak akan begitu saja mengadopsi aturan AS, akan menjawab pertanyaan pada jumpa pers mingguannya pada hari Jumat.
Sumber mengatakan kepada Reuters bahwa kesepakatan antara pejabat Belanda dan AS dapat dicapai pada akhir bulan karena perwakilan dari kedua negara bertemu di Washington pada hari Jumat. Baca selengkapnya
Membuat Belanda dan Jepang memberlakukan kontrol ekspor yang lebih ketat di China akan menjadi kemenangan diplomatik besar bagi pemerintahan Presiden AS Joe Biden, yang pada bulan Oktober mengumumkan pembatasan akses Beijing ke teknologi pembuatan chip AS untuk memperlambat kemajuan teknologi dan militernya.
Selengkapnya: Reuters