Nissan North America telah mulai mengirimkan pemberitahuan pelanggaran data yang memberitahu pelanggan tentang pelanggaran di penyedia layanan pihak ketiga yang mengungkap informasi pelanggan.
Insiden yang membuat 17.998 pelanggan Nisan terkena dampak ini dilaporkan ke Kantor Kejaksaan Agung Maine pada Senin lalu.
Pihak ketiga telah menerima data pelanggan dari Nissan untuk digunakan dalam mengembangkan dan menguji solusi perangkat lunak untuk pembuat mobil tersebut, yang secara tidak sengaja terekspos karena database yang tidak terkonfigurasi dengan baik.
Nissan memastikan database yang terbuka telah diamankan dan meluncurkan penyelidikan internal. Kemudian, pada 26 September 2022 diverifikasi bahwa orang yang tidak berwenang kemungkinan telah mengakses data tersebut, berupa nama lengkap, tanggal lahir, dan nomor akun NMAC (akun keuangan Nissan), namun tidak menyertakan detail kartu kredit atau nomor Jaminan Sosial.
Nissan menawarkan keanggotaan satu tahun untuk layanan perlindungan melalui Experian bagi penerima pemberitahuan pelanggaran.
Pada Oktober 2022, Toyota mengalami insiden keamanan data serupa yang menyebabkan sejumlah 296.019 informasi pribadi pelanggan terungkap.
Insiden tersebut terjadi karena repositori GitHub yang berisi kunci akses ke database perusahaan dibiarkan terbuka untuk akses publik selama lima tahun.
Rupanya Nissan dan perusahaan mobil lainnya terbukti mengikuti praktik keamanan API yang buruk di aplikasi seluler dan portal online mereka, yang berpotensi menyebabkan pengambilalihan akun dan pemaparan informasi sensitif.
Selengkapnya: BleepingComputer