Para peneliti dari perusahaan keamanan siber Tiongkok, Qi An Pangu Lab, percaya bahwa mereka telah mengidentifikasi 6 anggota kelompok hacker “Against The West”, menurut sebuah laporan yang diterbitkan pada Minggu oleh media yang dikendalikan negara.
Secara implisit, laporan tersebut menuduh tanpa bukti bahwa para hacker terhubung atau disponsori oleh negara-bangsa Barat. Anggota Against The West (ATW) memang telah menggambarkan diri mereka sebagai pro-Barat dan mengklaim telah menargetkan organisasi yang melawan Barat.
Dari 6 individu Pangu Lab yang diidentifikasi, Global Times melaporkan bahwa tiga berasal dari Prancis dan satu dari Kanada. Anggota aktif ATW terutama terlibat dalam pemrograman dan pekerjaan terkait insinyur jaringan, sebagian besar berlokasi di Swiss, Prancis, Polandia, Kanada, dan negara lain.
Seperti dijelaskan oleh Global Times, identifikasi anggota ATW adalah kedua kalinya lab mengungkapkan wajah sebenarnya dari organisasi hacker yang telah melakukan pencurian data dan serangan jaringan di Tiongkok, setelah terungkapnya detail teknis lengkap dari Equation, grup peretas elit yang berafiliasi dengan NSA, pada Februari 2022.
Pada September lalu, China mengecam Kedutaan Besar AS di Beijing menyusul laporan bersama dari dua otoritas siber paling terkemuka di negara itu yang menuduh Badan Keamanan Nasional mencuri informasi sensitif dari institusi China.
Upaya mengkritik Amerika Serikat berdasarkan penargetan ini dilihat oleh pakar geopolitik dan keamanan dunia maya sebagai tanggapan diplomatik terbaru China terhadap tuduhan jangka panjang dari AS dan sekutu tentang dugaan aktivitas spionase dunia maya agresif Beijing sendiri.
Pada Juli 20121, China dikritik keras oleh puluhan negara Barat pada karena gagal mematuhi norma dunia maya internasional terkait serangan Microsoft Exchange, yang membuat ratusan ribu perusahaan di seluruh dunia terkena serangan dari penjahat siber.
Selengkapnya: The Record