Peretas yang mencuri informasi tentang vaksin COVID-19 dalam serangan siber terhadap badan medis Uni Eropa dan kemudian mempublikasikannya secara online juga memanipulasi apa yang mereka temukan untuk menyebarkan disinformasi yang dirancang untuk merusak kepercayaan pada vaksin.
Dalam pembaruan terbaru tentang serangan siber yang pertama kali diungkapkan bulan lalu, European Medicines Agency (EMA) telah mengungkapkan bagaimana peretas mengakses email internal rahasia tentang proses evaluasi untuk vaksin COVID-19 mulai bulan November.
Investigasi yang sedang berlangsung menemukan bahwa beberapa isi email tersebut telah dimanipulasi oleh mereka yang berada di balik serangan tersebut dalam upaya untuk menciptakan ketidakpercayaan dengan menyebarkan disinformasi tentang vaksin.
Tidak pasti siapa pelaku serangan siber EMA atau mengapa tepatnya mereka memanipulasi dokumen untuk menyebarkan disinformasi dalam upaya merusak kepercayaan pada vaksin. Teori konspirasi anti-vax tentang virus corona telah menjadi masalah bagi media sosial dan dunia luas sejak dimulainya pandemi.
Sumber: ZDNet