Selama dua tahun terakhir, kelompok kejahatan siber telah menggunakan berbagai macam trik untuk menyembunyikan kode pencurian kartu kredit (juga dikenal sebagai web skimmer atau skrip Magecart) di dalam berbagai lokasi toko online untuk tujuan menghindari deteksi.
Tempat-tempat di mana web skimmer telah ditemukan sebelumnya termasuk gambar seperti yang digunakan untuk logo situs, favicon, dan jaringan media sosial; ditambahkan ke library JavaScript populer seperti jQuery, Modernizr, dan Google Tag Manager; atau tersembunyi di dalam widget situs seperti jendela obrolan langsung.
Yang terbaru dimana web skimmer ditemukan adalah, percaya atau tidak, file CSS.
Cascading style sheets (CSS), digunakan di dalam browser untuk memuat aturan untuk menata elemen halaman web dengan bantuan bahasa CSS. File ini biasanya berisi kode yang menjelaskan warna berbagai elemen halaman, ukuran teks, padding di antara berbagai elemen, pengaturan font, dan banyak lagi.
Salah satu tambahan fitur terbaru pada bahasa CSS adalah fitur yang memungkinkannya memuat dan menjalankan kode JavaScript dari dalam aturan CSS.
Willem de Groot, pendiri firma keamanan Belanda Sanguine Security (SanSec), mengatakan kepada ZDNet bahwa fitur CSS ini sekarang sedang disalahgunakan oleh geng web skimmer.
De Groot mengatakan bahwa setidaknya satu grup menggunakan kode berbahaya yang ditambahkan di dalam file CSS untuk memuat skimmer di toko online yang merekam data kartu pembayaran saat pengguna mengisi formulir pembayaran.
Dilansir ZDNet, cara paling sederhana pembeli dapat melindungi diri mereka sendiri dari serangan web skimmer adalah dengan menggunakan kartu virtual yang dirancang untuk pembayaran satu kali.
Sumber: ZDNet