Minggu ini sebuah laporan telah mengungkapkan rincian tentang dua jenis spyware Android yang dimanfaatkan oleh aktor ancaman yang disponsori negara selama konflik India-Pakistan.
Strain malware bernama Hornbill dan SunBird telah dikirimkan sebagai aplikasi Android palsu (APK) oleh Confucius kelompok ancaman persisten tingkat lanjut (APT), sebuah operasi yang disponsori negara pro-India yang diketahui memata-matai target Pakistan dan Asia Selatan, setidaknya sejak 2013.
Meskipun Confucius telah membuat malware Windows di masa lalu, grup tersebut telah memperluas kemampuannya ke malware seluler sejak 2017 ketika aplikasi mata-mata ChatSpy muncul.
Aplikasi Android palsu yang diterbitkan oleh grup tersebut mencakup “Google Security Framework,”, dan aplikasi dengan signifikansi regional seperti, “Kashmir News”, “Falconry Connect”, “Mania Soccer”, dan “Quran Majeed” sebagai bagian dari operasi spionase ini.
Menurut peneliti Lookout Apurva Kumar dan Kristin Del Rosso, aplikasi yang terkait dengan SunBird memiliki serangkaian kemampuan yang lebih luas daripada Hornbill dan tetap menjalankan urutan eksfiltrasi datanya secara berkala.
Para peneliti menganalisis lebih dari 18 GB data exfiltrated yang diperoleh dari enam atau lebih server C2 yang terbuka untuk umum.
Data yang bocor ini mengungkapkan target aktor negara-bangsa termasuk calon potensial untuk Komisi Energi Atom Pakistan, individu yang memiliki hubungan dekat dengan Angkatan Udara Pakistan (PAF), dan petugas pemilihan yang mengawasi proses pemilihan di distrik Pulwama di Kashmir.
Selengkapnya: Bleeping Computer