Aktor ancaman yang disponsori negara Rusia, Cozy Bear (alias APT29 atau Nobelium) menemukan taktik baru untuk menyelinap ke akun Microsoft 365, dalam upaya untuk mencuri intelijen kebijakan luar negeri yang sensitif.
Hal tesebut berdasarkan laporan dari Siber Mandiant, yang mengklaim bahwa Cozy Bear menggunakan tiga teknik untuk mengeksekusi (dan menyamarkan) serangan:
- Menonaktifkan Audit Lingkup sebelum terlibat dengan akun email yang disusupi
- Brute-forcing Kata sandi Microsoft 365 yang belum mendaftar di otentikasi multi-faktor (MFA)
- Menutupi jejak dengan menggunakan Mesin Virtual Azure melalui akun yang disusupi, atau dengan membeli layanan
Serangan baru pada Microsoft 365
Dalam Purview Audit para peneliti mengingatkan, fitur keamanan tingkat tinggi mencatat jika seseorang mengakses akun email di luar program (baik melalui browser, Graph API, atau melalui Outlook). Dengan begitu, departemen TI dapat mengelola semua akun dan memastikan tidak ada akses yang tidak sah.
Namun, APT29 mengetahui fitur ini dan memastikan untuk menonaktifkannya sebelum mengakses email.
Para peneliti juga menemukan Cozy Bear menyalahgunakan proses pendaftaran mandiri untuk MFA di Azure Active Directory (AD). Saat pengguna mencoba masuk untuk pertama kalinya, mereka harus mengaktifkan MFA di akun terlebih dahulu.
Pelaku ancaman sedang mencari cara untuk menghindari fitur ini dengan memaksa akun yang belum mendaftar ke fitur keamanan siber tingkat lanjut. Kemudian mereka menyelesaikan proses atas nama korban, memberikan akses tak terbatas ke infrastruktur VPN organisasi target ke seluruh jaringan dan endpoints.
Bagaimanapun, mesin virtual Azure sudah berisi alamat IP Microsoft, dan karena Microsoft 365 berjalan di Azure, tim TI kesulitan membedakan lalu lintas biasa dari lalu lintas berbahaya. Cozy Bear selanjutnya dapat menyembunyikan aktivitas Azure AD-nya dengan mencampurkan URL alamat aplikasi biasa dengan aktivitas jahat.
Kemungkinan pengguna biasa menjadi sasaran kelompok ancaman diyakini relatif rendah, tetapi organisasi besar perlu mewaspadai vektor serangan, yang dapat digunakan untuk menargetkan eksekutif profil tinggi dan orang lain yang memiliki akses ke informasi sensitif.
Sumber: Tech Radar