Presiden Indonesia, Joko Widodo pada hari Senin mendesak regulator keuangan negaranya untuk memperkuat pengawasan di pasar modal setelah krisis di Grup Adani India.
Saham di perusahaan Grup Adani telah terpukul dengan aksi jual besar-besaran sejak short-seller Hindenburg Research yang berbasis di AS membuat tuduhan manipulasi saham dan utang yang tidak berkelanjutan.
Jokowi berbicara dalam pertemuan otoritas jasa keuangan tahunan, menunjuk depresiasi rupee dan arus keluar modal dari India setelah kehancuran nilai pasar saham perusahaan Grup Adani.
Beliau mewanti-wanti dampak negatif manipulasi saham sebagai salah satu upaya untuk mencegah hal tersebut terjadi di Indonesia.
Selengkapnya: Reuters