Pusat Komando Keamanan Siber Amerika, Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Investigasi Federal telah mengungkap operasi peretasan yang dilakukan oleh Korea Utara.
Pihak berwenang merespon dengan mengeluarkan panduan keamanan yang merinci detail enam jenis malware yang digunakan oleh peretas dari Korea Utara ini.
Melansir dari ciutan akun twitter the Cyber National Mission Force (CNMF) bahwa malware ini disebarluaskan dengan kampanye phising (penipuan dengan modus memancing target melakukan perintah tertentu secara elektronik).
Pusat Komando Keamanan Siber Amerika meyakini bahwa aksi ini dilakukan agar malware tersebut dapat dikendalikan dari jarak jauh dan dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi otoritas Korea Utara, jalan ini dipilih untuk menghindar dari sanksi ekonomi Korea Utara.
Pemerintah Korea Utara memiliki sejarah yang panjang dalam menggunakan operasi peretasan untuk mencuri dana dari bank dan pertukaran mata uang kripto untuk menghindari sanksi ekonomi dan mengumpulkan dana untuk program senjata dan rudal nuklirnya.
More Information: ZDNet.com
Leave a Reply