Mandat pemerintah AS seputar pembuatan dan pengiriman SBOM (Software Bill of Materials) untuk membantu mengurangi serangan rantai pasokan telah mendapat penolakan keras dari vendor teknologi ternama.
Grup perdagangan, yang disebut ITI (Dewan Industri Teknologi Informasi), dalam suratnya kepada OMB menyatakan bahwa SBOM saat ini tidak dapat diskalakan atau dikonsumsi, dan masih dirasa terlalu dini dan utilitas terbatas bagi produsen perangkat lunak untuk menyediakan SBOM.
Selain menyatakan keberatan yang disertai bukti dalam serangkaian tantangan praktis terkait implementasi, vendor teknologi juga menandai kekhawatiran seputar keamanan informasi hak milik sensitif yang dapat dikumpulkan melalui SBOM dan dipegang oleh agen federal dan meminta klarifikasi seputar definisi artefak dan perlindungan yang akan diberikan untuk melindungi informasi sensitif.
NTIA Departemen Perdagangan A.S. telah mengadvokasi SBOM dengan berbagai dokumentasi baru termasuk sekilas SBOM, dokumen FAQ mendetail, tinjauan dua halaman informasi tingkat tinggi tentang SBOM, dan serangkaian Video Penjelasan SBOM di YouTube.
Secara terpisah, Linux Foundation open-source pun telah merilis sejumlah penelitian, pelatihan, dan alat industri baru yang ditujukan untuk mempercepat penggunaan SBOM dalam pengembangan perangkat lunak yang aman.
Mandat SBOM yang dimasukkan dalam perintah eksekutif keamanan siber dan dikeluarkan Mei lalu, membuat para pemimpin keamanan berebut untuk memahami konsekuensinya dan bersiap untuk efek samping. Pada intinya, SBOM dimaksudkan untuk menjadi catatan definitif dari hubungan rantai pasokan antara komponen yang digunakan saat membangun produk perangkat lunak.
Selengkapnya: securityweek