Salah satu tantangan dan kesalahpahaman utama yang terus saya lihat adalah apa sebenarnya definisi Zero Trust. Zero Trust bukanlah satu produk atau platform; ini adalah kerangka keamanan yang dibangun di sekitar konsep “jangan pernah percaya, selalu verifikasi” dan “asumsi pelanggaran.” Mencoba membeli Zero Trust sebagai produk akan membuat organisasi gagal.
Vendor ingin Anda percaya bahwa solusi keamanan, platform, atau widget yang mereka jual adalah Zero Trust dan Anda bisa membeli solusi mereka untuk memenuhi kebutuhan Anda. Ini salah. Vendor mengaktifkan Zero Trust; mereka sendiri bukanlah Zero Trust.
Organisasi perlu membangun strategi untuk mencapai arsitektur Zero Trust yang mencakup lebih dari sekadar teknologi dan kata kunci. Salah satu contohnya adalah ekosistem Zero Trust eXtended (ZTX) yang, paling tidak, membutuhkan:
- Menilai kedewasaan Zero Trust program keamanan Anda yang ada (orang, keterampilan, teknologi, kemampuan, dll.). Ini termasuk memahami bagaimana orang melakukan pekerjaan mereka dan bagaimana proses bisnis yang ada dilakukan saat ini, memetakan kapabilitas teknologi yang ada, dan memahami kesenjangan.
- Memetakan output dari penilaian kedewasaan ini ke kerangka ZTX untuk memahami pilar apa yang Anda kuasai dan yang kurang, khususnya kemampuan yang perlu Anda tingkatkan.
- Mempertimbangkan alat dan teknologi untuk mengatasi area di mana Anda kekurangan dan mengintegrasikan implementasi Zero Trust ke dalam proyek bisnis, TI, dan keamanan yang ada.
selengkapnya : ZDNET