Intezer, sebuah perusahaan keamanan cyber, mengidentifikasi kampanye botnet baru yang berasal dari Cina dan menargetkan server berbasis linux dan perangkat IoT melalui SSH brute force.
Botnet yang diberi nama Kaiji ini, dibangun dari awal menggunakan bahasa pemrograman Golang, yang jarang ada di lanskap botnet IoT. Dan sama sekali tidak menggunakan kode atau modul dari Botnet terkenal lainnya.
“Ekosistem botnet Internet of things (IoT) relatif terdokumentasi dengan baik oleh spesialis keamanan, jarang ditemukan tool botnet yang ditulis dari awal.” kata Paul Litvak, seorang analis malware di Intezer, yang menganalisis kode tersebut dalam sebuah laporan yang diterbitkan hari Senin kemarin.
Ia juga mengatakan bahwa untuk saat ini, botnet tidak dapat menggunakan eksploit untuk menginfeksi perangkat yang tidak ditambal. Sebaliknya, botnet Kaiji mengeksekusi serangan brute-force terhadap perangkat IoT dan server Linux yang membiarkan port SSH mereka terbuka di internet.
Hanya akun “root” yang ditargetkan, kata Litvak. Alasannya adalah bahwa botnet memerlukan akses root ke perangkat yang terinfeksi untuk memanipulasi paket jaringan mentah untuk serangan DDoS yang ingin mereka lakukan, dan operasi lain yang ingin mereka lakukan.
Lebih lengkapnya dapat dibaca pada artikel di bawah ini:
Source: ZDNet | Intezer