Asosiasi Nasional Serikat Kredit (CUNA) telah mengalami “masalah gangguan bisnis” yang disebabkan oleh ransomware, menurut sumber yang berbicara dengan Zack Whittaker dari TechCrunch. Dan pada 4 Februari, situs tersebut telah dipulihkan sepenuhnya.
CUNA mengatakan bahwa mereka tidak menyimpan nomor Jaminan Sosial atau nomor kartu kredit anggota nya dan mereka yakin bahwa tidak ada data pribadi di sistem mereka yang dicuri pada serangan ransomware tersebut, sesuatu yang wajar terjadi pada korban ransomware. Dan itu sebagian disebabkan karena operator ransomware sebelumnya menghindari klaim bahwa mereka memiliki akses ke data korban untuk menjaga “kepercayaan” yang diperlukan untuk mendapatkan bayarannya.
Sayangnya, teknik seperti itu sudah dipatahkan oleh ransomware Maze dan Sodinokibi (REvil). Mereka telah mengadopsi model teknik yang menggunakan data curian sebagai alat untuk memastikan pelanggan akan melakukan pembayaran. Bahkan jika korban mampu memulihkan sistem mereka dari serangan ransomware, mereka harus tetap membayar untuk menghindari publikasi atau penjualan data yang telah dicuri oleh pelaku sebelum ransomware dijalankan. Ars telah melacak aktivitas di portal “pelanggan” Maze, di mana kelompok itu memposting bukti pelanggaran data dari para korban yang tidak membayar uang tebusan tepat waktu.
Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa memiliki cadangan yang baik tidak lagi cukup untuk mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh ransomware.
Klik link dibawah untuk membaca berita selengkapnya
Source: Ars Technica