Single-factor authentication (SFA) telah ditambahkan hari ini oleh Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS (CISA) ke daftar singkat praktik buruk keamanan siber yang disarankan untuk tidak dilakukan.
Katalog Praktik Buruk CISA mencakup praktik yang oleh badan federal dianggap “sangat berisiko” dan tidak boleh digunakan oleh organisasi di pemerintah dan sektor swasta karena hal itu memaparkan mereka pada risiko dimana sistem mereka disusupi oleh pelaku ancaman.
Mereka sangat berbahaya bagi organisasi yang mendukung Infrastruktur Kritis atau Fungsi Kritis Nasional (NCF) yang bertanggung jawab atas keamanan nasional dan stabilitas ekonomi, serta keselamatan publik.
Selain itu, praktik berbahaya ini “sangat mengerikan” pada sistem yang terpapar Internet yang dapat ditargetkan dan dikompromikan oleh aktor ancaman dari jarak jauh.
Seperti yang dikatakan oleh badan keamanan siber federal, SFA (metode otentikasi keamanan rendah yang hanya mengharuskan pengguna untuk memberikan nama pengguna dan kata sandi) “sangat berisiko” ketika digunakan untuk otentikasi jarak jauh atau masuk ke akun dengan izin administratif.
Penyerang dapat dengan cepat mendapatkan akses ke sistem yang dilindungi menggunakan metode keamanan rendah ini mengingat kata sandi dapat dengan mudah dicuri atau ditebak melalui berbagai teknik (misalnya, phishing, keylogging, network sniffing, social engineering, malware, serangan brute force, credential dumping).
Selengkapnya: Bleeping Computer