Peretas berbahasa Rusia di balik malware Zebrocy telah mengubah teknik mereka untuk mengirimkan malware ke korban profil tinggi dan mulai mengemas ancaman di Virtual Hard Drive (VHD) untuk menghindari deteksi.
Teknik ini terlihat dalam kampanye spear-phishing baru-baru ini dari kelompok ancaman APT28 (Fancy Bear, Sofacy, Strontium, Sednit) untuk menginfeksi sistem target dengan varian toolset Zebrocy.
Zebrocy hadir dalam banyak bahasa pemrograman (AutoIT, C ++, C #, Delphi, Go, VB.NET). Untuk kampanye baru-baru ini, pelaku ancaman memilih versi berbasis Golang daripada versi Delphi yang lebih umum.
Windows 10 mendukung file VHD secara native dan dapat memasangnya sebagai drive eksternal untuk memungkinkan pengguna melihat file di dalamnya. Tahun lalu, peneliti keamanan menemukan bahwa antivirus tidak memeriksa konten VHD sampai disk images dipasang.
Para peneliti di Intezer pada akhir November menemukan sebuah VHD yang diunggah ke platform pemindaian Virus Total. Di dalam images itu ada file PDF dan file yang dapat dieksekusi yang menyamar sebagai dokumen Microsoft Word, yaitu malware Zebrocy.
PDF tersebut adalah presentasi tentang Sinopharm International Corporation, sebuah perusahaan farmasi China yang saat ini sedang dalam uji coba fase ketiga untuk vaksin COVID-19.
Varian Zebrocy dalam file VHD adalah yang baru yang memiliki deteksi rendah pada Virus Total. Pada 30 November, hanya sembilan dari 70 mesin yang mendeteksi ini sebagai malware.
Dalam laporannya, Intezer memberikan indicators of compromise (IoC) untuk server perintah dan kontrol, file VHD, dan sampel malware Zebrocy yang digunakan dalam kampanye phishing baru-baru ini.
Sumber: Bleeping Computer