Regulator privasi Singapura memberlakukan denda S$ 10.000 Grab setelah 21.541 data pengemudi dan penumpang GrabHitch terekspos pada tahun 2019.
Menurut laporan oleh Wakil Komisaris Komisi Perlindungan Data Pribadi (PDPC), Yeong Zee Kin, data yang terungkap termasuk informasi pribadi yang meliputi foto profil, nama, saldo dompet pengguna, dan nomor plat kendaraan.
Investigasi oleh Grab menelusuri penyebab insiden tersebut hingga pembaruan di Aplikasi Grab pada 30 Agustus 2019.
Tujuan pembaruan, seperti yang tertulis dalam laporan tersebut, adalah untuk mengatasi “potensi kerentanan” yang ditemukan dalam aplikasi Grab.
Setelah diberi tahu tentang insiden tersebut, Grab mengembalikan aplikasinya ke versi sebelum pembaruan dalam waktu sekitar 40 menit.
Mereka juga memberi tahu 5.651 pengemudi GrabHitch tentang insiden itu pada hari yang sama.
Baca berita selengkapnya pada tautan di bawah ini;
Source: Mothership