• Skip to main content

Naga Cyber Defense

Trusted Security for all of Indonesia

  • Home
  • About
  • Programs
  • Contact
  • Blog
You are here: Home / Archives for Cybersecurity

Cybersecurity

Malware Baru Bernama Kinsing, Sedang Menargetkan Server Docker

April 5, 2020 by Winnie the Pooh

Perusahaan keamanan cloud, Aqua Security, mengungkapkan sebuah kampanye malware yang telah dimulai sejak tahun lalu dan masih berjalan hingga saat ini yang menyerang Docker perusahaan. Mereka merinci kampanye itu dalam postingan sebuah blog pada hari Jumat kemarin.

 

Operasi malware ini memindai internet untuk mencari server Docker yang menjalankan port API yang terpapar di internet tanpa kata sandi. Peretas kemudian membobol host yang tidak terlindungi dan memasang malware crypto-mining baru bernama Kinsing.

Menurut Gal Singer, seorang peneliti keamanan di Aqua, begitu para peretas menemukan Docker dengan port API yang terbuka, mereka akan menggunakan akses yang disediakan oleh port ini untuk membuat sebuah Ubuntu container, tempat mereka mengunduh dan menginstal malware Kinsing.

 

Tujuan utama malware ini adalah untuk menambang cryptocurrency pada Docker yang diretas, namun malware ini juga dilengkapi dengan fungsi sekunder. Fungsi tersebut termasuk menjalankan skrip yang menghapus malware lain yang mungkin berjalan secara lokal, dan juga mengumpulkan kredensial SSH lokal dalam upaya untuk menyebar ke jaringan kontainer perusahaan, untuk menginfeksi sistem cloud lain dengan malware yang sama.

Karena serangan malware Kinsing masih berlangsung, Aqua merekomendasikan agar perusahaan meninjau pengaturan keamanan Docker mereka dan memastikan tidak ada API administratif yang terpapar online. Seperti endpoint admin harus tetap berada di belakang firewall atau gateway VPN – jika perlu diekspos online – atau dinonaktifkan saat tidak digunakan.

 

Berita selengkapnya dapat dibaca pada tautan dibawah ini:

Source: ZDNet

Tagged With: Cloud, Crypto Miner, Cyber Attack, Cybersecurity, Docker, Kinsing, Malware, Security, Ubuntu

Lebih dari 12.000 Aplikasi Android berisi kata sandi utama, kunci akses rahasia dan perintah rahasia

April 5, 2020 by Winnie the Pooh

Studi akademik yang komprehensif menemukan perilaku seperti backdoor tersembunyi di 6.800 aplikasi Play Store, 1.000 aplikasi dari toko aplikasi pihak ketiga, dan hampir 4.800 aplikasi pra-instal pada perangkat Samsung.

Untuk menemukan perilaku tersembunyi ini, akademisi dari Eropa dan AS mengembangkan alat khusus bernama InputScope.

 

“Evaluasi kami menemukan situasi yang memprihatinkan,” kata tim peneliti. “Kami mengidentifikasi 12.706 aplikasi yang berisi berbagai backdoor seperti kunci akses rahasia, kata sandi utama, dan perintah rahasia.”

Para peneliti mengatakan mekanisme backdoor yang tersembunyi ini dapat memungkinkan penyerang untuk mendapatkan akses tidak sah ke akun pengguna. Lalu jika penyerang memiliki akses fisik ke perangkat dan salah satu aplikasi ini diinstal, itu juga dapat memberikan penyerang akses ke telepon atau memungkinkan mereka untuk menjalankan kode pada perangkat dengan hak istimewa yang tinggi (karena perintah rahasia tersembunyi yang ada di kolom input aplikasi).

 

Here’s a real world example we were able to find. If you tap 13 times on the version number, you get a password prompt. Enter in the Konami Code, and you get a hidden debug menu! pic.twitter.com/ixOuz6vmib

— Brendan Dolan-Gavitt (@moyix) March 31, 2020

Seperti dapat dilihat dari contoh yang diberikan oleh tim peneliti diatas, beberapa masalah jelas membahayakan keselamatan pengguna, dan data yang tersimpan di perangkat, sementara yang lain hanya telur Paskah yang tidak berbahaya atau fitur debugging yang secara tidak sengaja dimuat dalam produksi.

 

Tim peneliti mengatakan mereka memberi tahu semua pengembang aplikasi tempat mereka menemukan perilaku tersembunyi atau mekanisme seperti backdoor tersebut. Namun, tidak semua pengembang aplikasi merespons.

Akibatnya, beberapa aplikasi yang disediakan sebagai contoh dalam laporan mereka telah dihapus namanya untuk melindungi pengguna mereka.

 

Detail selengkapnya mengenai penelitian tersebut dapat diakses pada link berikut.

Artikel selengkapnya dapat dibaca pada link dibawah ini:
Source: ZDNet

Tagged With: Android, Applications, Backdoor, Cybersecurity, Mobile, Security

Jenis Serangan Siber ini adalah ancaman paling umum yang akan Anda hadapi

March 27, 2020 by Winnie the Pooh

Banyak bisnis yang telah mengalami serangan siber atau pelanggaran data dalam satu tahun terakhir – dan hampir semua organisasi yang tahu bahwa mereka diserang telah melaporkan bahwa kebanyakan dari serangan tersebut menggunakan teknik phishing dan email penipuan lainnya saat volume serangan ini terus meningkat.

 

Angka-angka tersebut telah dirilis sebagai bagian dari Cyber Security Breaches Survey 2020, yang bertujuan untuk memahami kesadaran dan sikap bisnis terhadap perlindungan dan keamanan data, dan ditugaskan oleh Departemen Digital, Budaya, Media dan Olahraga (DCMS). Statistik didasarkan pada deteksi serangan siber yang sukses dan tidak.

 

Sebanyak 86% bisnis mengatakan mereka telah mengidentifikasi email phishing, menunjukkan bagaimana phishing masih menjadi alat serangan bagi peretas – dan jumlah serangan phishing yang terdeteksi lebih tinggi daripada sebelumnya. Pada 2017, hanya 72% organisasi yang mendeteksi serangan phishing.

Malware menyumbang 16% dari insiden dunia maya selama setahun terakhir dan serangan ransomware terdeteksi oleh 8% organisasi yang disurvei. Jumlah insiden malware dan ransomware telah berkurang setengahnya sejak 2017, tetapi itu tidak berarti bahwa serangannya tidak terlalu menjadi masalah.

 

Laporan selengkapnya dapat dibaca pada tautan di bawah ini;

Source: GOV.UK | ZDNet

Tagged With: Cyberattack, Cybersecurity, Malware, Phishing, Ransomware

Peretas Elit Menargetkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

March 24, 2020 by Winnie the Pooh

Peretas elit mencoba membobol Organisasi Kesehatan Dunia awal bulan ini, beberapa sumber melaporkan kepada Reuters, bagian dari apa yang dikatakan seorang pejabat agensi senior adalah peningkatan serangan cyber sebanyak dua kali lipat.

 

Kepala Keamanan Informasi WHO Flavio Aggio mengatakan identitas para peretas belum jelas dan upaya itu tidak berhasil. Tetapi dia memperingatkan bahwa upaya peretasan terhadap agensi dan mitranya telah meningkat ketika mereka berjuang untuk menahan virus corona, yang telah menewaskan lebih dari 15.000 di seluruh dunia.

 

Upaya pembobolan di WHO pertama kali dilaporkan kepada Reuters oleh Alexander Urbelis, seorang pakar keamanan siber dan ahli hukum di Blackstone Law Group yang berbasis di New York, yang melacak aktivitas pendaftaran domain internet yang mencurigakan.

Ketika ditanya oleh Reuters mengenai insiden itu, Aggio WHO mengonfirmasi bahwa situs yang ditemukan oleh Urbelis telah digunakan dalam upaya untuk mencuri kata sandi dari beberapa staf agen.

 

Para pejabat dan pakar keamanan dunia maya telah memperingatkan bahwa peretas dari semua penjuru dunia berusaha memanfaatkan kekhawatiran internasional atas penyebaran virus corona.

 

Baca berita selanjutnya pada tautan berikut;

Source: Reuters

Tagged With: coronavirus, COVID-19, Cyberattack, Cybersecurity, WHO

Microsoft Mengonfirmasi Eksploitasi kritis pada Windows 10: Serangan yang Sedang Berlangsung, Tidak Ada Perbaikan

March 24, 2020 by Winnie the Pooh

Microsoft telah mengeluarkan peringatan bahwa serangan yang ditargetkan sedang berlangsung terhadap pengguna Windows 10, dari penyerang mengeksploitasi kerentanan kritis tanpa perbaikan yang tersedia.

 

Tanggal 23 Maret kemarin, Microsoft mengeluarkan peringatan keamanan baru bahwa pihaknya mengetahui “serangan bertarget terbatas” terhadap pengguna Windows yang dapat memungkinkan penyerang mengeksekusi kode, termasuk malware, dari jarak jauh.

Tidak hanya mempengaruhi semua versi Windows 10, tetapi juga semua versi Windows yang didukung. Jika itu bukan berita yang cukup buruk, segalanya menjadi lebih buruk ketika Anda menyadari bahwa tidak ada perbaikan yang tersedia saat ini untuk menambal kerentanan ini.

 

Peringatan kritis terbaru ini melibatkan, kesalahan “eksekusi kode jarak jauh font parsing tipe 1” yang berarti penyerang dapat memanfaatkan kerentanan yang belum diperbaiki pada library Adobe Type Manager.

“Microsoft mengetahui kerentanan ini dan sedang mencoba memperbaikinya,” kata laporan peringatan itu, dan menambahkan bahwa “pembaruan yang membahas kerentanan keamanan dalam perangkat lunak Microsoft biasanya dirilis pada Pembaruan Selasa (Patch Tuesday).” Yang nampaknya menunjukkan bahwa perbaikan tidak akan datang sebelum Patch Tuesday berikutnya.

 

Sampai saat itu, Microsoft mengatakan pengguna dapat menerapkan solusi sementara dengan menonaktifkan peninjauan dan panel detail di Windows Explorer untuk mencegah file berbahaya terlihat. Meski begitu, ini tidak akan menghentikan pengguna lokal dan yang terautentikasi menjalankan program berbahaya untuk mengeksploitasi kerentanan.

 

Berita selengkapnya dapat dibaca pada tautan berikut;

Source: Forbes

Tagged With: Cybersecurity, Microsoft, Windows, Windows 10

Pembaruan Windows 10 merusak perlindungan Windows Defender

March 23, 2020 by Winnie the Pooh

Pembaruan untuk Windows Defender tampaknya telah merusak pemindaian antivirus pada Windows 10, dengan pesan error “Items Skipped During Scan”. Pada banyak perangkat pengguna ditemukan bahwa pemindaian Windows Defender gagal setelah beberapa menit, mengkonfirmasikan bahwa “scan was skipped” dan tidak ada ancaman yang ditemukan pada perangkat.

Tidak jelas item apa yang dilewati selama pemindaian oleh Windows Defender dan kami juga tidak tahu apakah perangkat lunak antivirus Microsoft dapat mendeteksi ancaman pada Windows 10.

Windows Defender versi 4.18.2003 atau yang lebih baru tampaknya memperkenalkan bug ini ketika Microsoft berusaha untuk memperbaiki masalah lain. Masalahnya khusus pada Windows 10, karena sistem operasi Windows lainnya termasuk Windows 7 dan 8 tidak terpengaruh oleh kesalahan ini.

Microsoft belum mendokumentasikan masalah tersebut, tetapi tampaknya fitur pemindaian offline berfungsi normal saat ini.

Baca berita selengkapnya pada tautan dibawah ini;

Source: Windows Latest

Tagged With: AV, Cybersecurity, Microsoft, Security, Windows 10, Windows Defender

Hacker menyusup ke sistem kontraktor FSB dan membocorkan detail tentang proyek peretasan IoT

March 23, 2020 by Winnie the Pooh

Kelompok peretas Digital Revolution yang berasal dari Rusia membocorkan rincian tentang proyek “Fronton”, sebuah proyek yang ditujukan untuk meretas perangkat Internet of Things (IoT), yang diduga dibangun oleh kontraktor untuk FSB, badan intelijen Rusia. Grup ini menerbitkan 12 dokumen teknis, diagram, dan fragmen kode dari proyek tersebut. 

 

Berdasarkan waktu yang tercatat pada file, proyek tersebut tampaknya telah disatukan pada tahun 2017 dan 2018. Dokumen-dokumen tersebut sangat mengacu dan mengambil inspirasi dari Mirai, sebuah strain malware IoT yang digunakan untuk membangun botnet IoT besar pada akhir 2016, yang kemudian digunakan untuk meluncurkan serangan DDoS yang sangat efektif terhadap berbagai target, dari ISP hingga penyedia layanan internet inti.

 

Dokumen-dokumen tersebut adalah usulan untuk membangun botnet IoT yang sama agar tersedia untuk FSB. Sesuai spesifikasinya, botnet Fronton akan dapat melakukan serangan kamus kata sandi terhadap perangkat IoT yang masih menggunakan login default pabrik dan kombinasi username-password yang umum. Setelah serangan kata sandi berhasil, perangkat akan dijadikan botnet.

 

Berita selengkapnya dapat dibaca pada tautan di bawah ini;

Source: ZDNet

Tagged With: Botnet, Cybersecurity, Digital Revolution, Fronton, Mirai, Russia

Perangkat IoT adalah mimpi buruk keamanan siber

March 13, 2020 by Winnie the Pooh

Palo Alto Networks telah merilis laporan IoT Threat 2020 dan mengungkapkan bahwa sekitar 98% lalu lintas yang dikirim oleh perangkat internet-of-things (IoT) tidak terenkripsi, memperlihatkan sejumlah besar data pribadi dan rahasia kepada penyerang. 

 

Terlebih lagi, sebagian besar jaringan mencampurkan perangkat IoT dengan aset TI yang lebih tradisional seperti laptop, desktop, dan perangkat seluler, yang mengekspos jaringan tersebut terhadap malware dari kedua ujungnya: perangkat IoT yang rentan dapat menginfeksi PC; dan laptop yang belum diperbarui atau dipasang patch dapat memberikan akses penyerang ke perangkat IoT – dan sejumlah besar data yang dapat dijual.

 

Laporan itu juga berfokus pada industri kesehatan dan menemukan situasi keamanan yang benar-benar mengkhawatirkan: sekitar 83% perangkat medis dijalankan pada sistem operasi yang tidak didukung; meningkat drastis 56% dari dua tahun yang lalu karena akhir dukungan untuk Windows 7. Membuat rumah sakit “rentan terhadap serangan yang dapat mengganggu perawatan atau mengekspos informasi medis yang sensitif,” laporan itu menyampaikan.

 

Berita selengkapnya dapat dibaca pada tautan di bawah ini;

Source: The Register | Unit42 Palo Alto Networks

Tagged With: Cybersecurity, Health Industry, IoT, Old Devices, Security, Vulnerability

  • « Go to Previous Page
  • Page 1
  • Interim pages omitted …
  • Page 188
  • Page 189
  • Page 190
  • Page 191
  • Page 192
  • Interim pages omitted …
  • Page 197
  • Go to Next Page »

Copyright © 2025 · Naga Cyber Defense · Sitemap

Cookies Settings
We use cookies on our website to give you the most relevant experience by remembering your preferences and repeat visits. By clicking “Accept”, you consent to the use of ALL the cookies.
Do not sell my personal information.
AcceptReject AllCookie Settings
Manage consent

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may affect your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. These cookies ensure basic functionalities and security features of the website, anonymously.
Functional
Functional cookies help to perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collect feedbacks, and other third-party features.
Performance
Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.
Analytics
Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.
CookieDurationDescription
_ga2 yearsThe _ga cookie, installed by Google Analytics, calculates visitor, session and campaign data and also keeps track of site usage for the site's analytics report. The cookie stores information anonymously and assigns a randomly generated number to recognize unique visitors.
_gat_gtag_UA_172707709_11 minuteSet by Google to distinguish users.
_gid1 dayInstalled by Google Analytics, _gid cookie stores information on how visitors use a website, while also creating an analytics report of the website's performance. Some of the data that are collected include the number of visitors, their source, and the pages they visit anonymously.
Advertisement
Advertisement cookies are used to provide visitors with relevant ads and marketing campaigns. These cookies track visitors across websites and collect information to provide customized ads.
Others
Other uncategorized cookies are those that are being analyzed and have not been classified into a category as yet.
non-necessary
SAVE & ACCEPT
Powered by CookieYes Logo