• Skip to main content

Naga Cyber Defense

Trusted Security for all of Indonesia

  • Home
  • About
  • Programs
  • Contact
  • Blog
You are here: Home / Archives for Data Breach

Data Breach

Klaim Peretas Mengenai Data Breach Populer Android App Store: Menerbitkan 20 Juta Kredensial Pengguna

April 20, 2020 by Mally

Catatan yang dicuri dari 20 juta pengguna toko aplikasi Android populer telah dipublikasikan secara online oleh seorang peretas.

Aptoide, adalah toko aplikasi pihak ketiga yang nampaknya telah mengalami data breach. Seorang peretas mengklaim telah mencuri 39 juta catatan pelanggan dan telah menerbitkan perincian 20 juta dari mereka, termasuk email untuk login dan kata sandi yang diacak, pada forum peretas yang populer.

Pada 19 April, database Have I Been Pwned (HIBP) menambahkan entri untuk Aptoide. Menyatakan bahwa app store mengalami pelanggaran data dan 20 juta catatan pelanggan kemudian dibagikan secara online di forum peretas populer. HIBP menyatakan tanggal pelanggaran adalah 13 April dan memberikan jumlah persis akun yang dikompromikan sebagai 20.012.235.

Aptoide mengeluarkan pernyataan pada 18 April, ditulis oleh Filipa Botelho, kepala pemasaran komunitas. Pernyataan tersebut hanya mengkonfirmasi bahwa “database Aptoide mungkin telah menjadi korban serangan peretasan dan kemungkinan pelanggaran database.”

Aptoide juga mengatakan bahwa semua kata sandi dienkripsi, dan tidak ada data pribadi selain alamat email login dan kata sandi terenkripsi terkandung di dalam database.

Namun laporan asli di ZDNet pada 17 April, berdasarkan informasi yang ditemukan oleh Under the Breach, menyatakan bahwa data yang dipublikasikan di forum peretasan populer menyertakan informasi tambahan seperti nama asli pengguna, rincian perangkat dan jika disediakan, tanggal lahir.

Baca berita selengkapnya pada tautan di bawah ini:
Source: Forbes

Tagged With: Aptoide, Cybersecurity, Data Breach, Security, Third Party App Store

Peretas menjual data 538 juta pengguna Weibo

March 25, 2020 by Mally

Lebih dari 538 juta detail Informasi pribadi pengguna jejaring sosial Cina, Weibo, saat ini tersedia untuk dijual secara online, menurut iklan yang dilihat oleh ZDNet dan laporan yang menguatkan dari media Cina.

 

Dalam iklan yang diposting di dark web dan tempat-tempat lainnya, seorang hacker mengklaim telah meretas Weibo pada pertengahan 2019 dan memperoleh tumpukan database pengguna nya. Database tersebut diduga berisi rincian dari 538 juta pengguna Weibo. Informasi pribadi termasuk nama asli, nama pengguna situs, jenis kelamin, lokasi, dan nomor telepon dari 172 juta pengguna lainnya. Kata sandi tidak termasuk, yang menjelaskan mengapa peretas menjual data Weibo hanya dengan ¥ 1.799 ($ 250).

 

Peretas, yang dalam beberapa iklan menggunakan nama “@ weibo,” juga memberikan sampel data, yang dikonfirmasi oleh pengguna Weibo sebagai data yang akurat.

 

Weibo mengatakan pihaknya memberi tahu pihak berwenang tentang insiden itu dan polisi sedang menyelidiki nya.

 

Berita selengkapnya dapat dibaca pada tautan di bawah ini;

Source: ZDNet

Tagged With: China, Cyber Attack, Cybercrime, Dark Web, Data Breach, Weibo

Maskapai Cathay Pacific didenda £ 500.000 karena data breach

March 6, 2020 by Mally

Information Commissioner’s Office (ICO) telah mendenda £ 500.000 Cathay Pacific Airways karena gagal melindungi data pribadi pelanggan. Pengawas Inggris mengatakan sistem komputer maskapai itu telah mengekspos rincian 111.578 penduduk Inggris dan 9,4 juta orang lagi dari negara lain. Ini termasuk nama, detail paspor, tanggal lahir, nomor telepon, alamat, dan riwayat perjalanan.

 

ICO mengatakan Cathay Pacific menyadari akan masalah ini pada Maret 2018, ketika terjadi serangan “brute force” pada Active Directory database mereka. Menurut ICO, mereka juga menemukan kesalahan lain pada sistem maskapai tersebut selama penyelidikan lanjutan, termasuk:

 

  1. Tidak melindungi cadangan file database yang mengandung data pribadi dengan passwordi
  2. Tidak memasang patch terbaru untuk server internet-facing mereka
  3. Menggunakan operating sistem yang tidak lagi didukung oleh pengembangnya

 

ICO mengumumkan akan mendenda Cathay Pacific £ 500.000 – dengan pengurangan 20% menjadi £ 400.000 jika penalti dibayarkan pada 12 Maret 2020.

 

Source: Hot For Security

Tagged With: Cathay Pacific, Data Breach, Security

Penjelasan Mengapa Wi-Fi Gratis tidak benar-benar Gratis

March 5, 2020 by Mally

Peneliti keamanan dari Inggris, Jeremiah Fowler, menemukan database yang tidak dilindungi oleh kata sandi yang berisi 146 juta dokumen, termasuk detail kontak pribadi dan tanggal lahir. Dia dengan cepat melacak sumbernya kembali melalui nama domain dalam data tersebut ke perusahaan yang ternyata mengoperasikan hotspot ‘Wi-Fi’ gratis, termasuk di sejumlah stasiun kereta api di Inggris.

Perusahaan bereaksi cepat terhadap laporan Fowler dengan menyegel data yang secara tidak sengaja terekspos di cloud – meskipun tidak memberi tahu Fowler.

 

Fowler mengatakan, “Setiap kali alamat email terekspos, itu meningkatkan risiko serangan phising yang ditargetkan. Hal pertama yang dipikirkan orang mungkin adalah spam yang lebih menyebalkan, tetapi itu bisa jauh lebih dalam.” 

“Setiap bagian kecil dari informasi pada dasarnya adalah bagian puzzle yang dapat digunakan untuk melukis gambar yang lebih besar dari pengguna. Saat ini, data sama berharganya dengan produk atau layanan apa pun dan perusahaan yang mengumpulkan dan menyimpan data pengguna harus berbuat lebih banyak untuk melindunginya,” tambahnya.

 

Masalah dengan Wi-Fi gratis adalah bahwa perusahaan yang memberi Anda layanan ‘gratis’ hanya benar-benar dapat menghasilkan uang, jika Anda membayar nya dengan cara memperbolehkan mereka melacak siapa Anda dan apa yang Anda lakukan saat terhubung dengan Wi-Fi gratis mereka.

Intinya, tidak ada yang gratis di dunia ini. Jika Anda ingin menggunakan Wi-Fi gratis, dan Anda diharuskan untuk mengisi data diri seperti alamat email, nama atau tanggal lahir, pikirkanlah lagi apakah servis yang anda dapat sebanding dengan informasi pribadi yang Anda berikan. Tidak ada jaminan bahwa mereka akan menyimpan data Anda dengan aman seperti bagaimana Anda menyimpannya. 

Lagipula, jika Anda tidak menyerahkan data di tempat pertama, tidak mungkin perusahaan di ujung lain akan kehilangan data dalam pelanggaran data (data breach).

 

Source: Sophos | Security Discovery 

Tagged With: Data Breach, Free service, Personal Information, Wi-Fi

FBI diperingatkan atas Surga nya para Penipu: Lebih dari 130.000 router Asus diretas dan dijual dengan harga murah

March 3, 2020 by Mally

FBI telah diberi tahu tentang operasi cybercriminal baru di mana seorang hacker berhasil tidak hanya melanggar sebanyak 130.000 router Asus, tetapi juga menilai mereka seberapa berguna nya mereka untuk para penipu. 

 

Peretas ini menjual akses ke masing-masing perangkat Asus — sebagian besar berada di AS — hanya dengan beberapa dolar, sehingga penipu dapat menjalankan lalu lintas mereka melalui router tersebut. Peretas tersebut juga diduga “memperkaya” penawarannya dengan database terpisah, yang berisi informasi pribadi 500.000 orang Amerika, yang lainnya penuh dengan rincian kartu kredit curian, menurut peneliti keamanan yang memberi tahu Forbes mengenai tip-off yang mereka berikan kepada FBI.

 

Data dijual di situs web avatools[.]Ru, yang mulai beroperasi dengan sungguh-sungguh pada Agustus tahun lalu dan saat ini memiliki sekitar 100 pengguna aktif, kata Dina Haines dan Cory Kujawski, yang mengungkap operasi gelap tersebut.

 

Baca berita selengkapnya pada tautan di bawah ini;

Source: Forbes

Tagged With: Asus Routers, cybercriminal, Data Breach, scams

250 Juta Catatan Pelanggan Telah Terekspos Online

January 23, 2020 by Mally

Laporan baru menyebutkan bahwa sebanyak 250 juta catatan pelanggan Microsoft telah terekspos secara online tanpa perlindungan apapun. Catatan-catatan itu adalah layanan pelanggan dan log support yang merinci percakapan antara karyawan support Microsoft dan pelanggan dari seluruh dunia.

 

Luar biasanya, server Elasticsearch yang tidak aman itu berisi catatan dari 2005 hingga Desember 2019. Data tersebut dapat diakses oleh siapa saja menggunakan web browser yang secara tidak sengaja menemukan database tersebut: tidak diperlukan otentikasi sama sekali untuk mengaksesnya, menurut laporan Comparitech.

 

Dalam postingan Microsoft Response Center mengkonfirmasi bahwa database terekspos mulai pada 5 Desember 2019, sebagai akibat dari kesalahan konfigurasi aturan keamanan, dan telah diperbaiki pada 31 Desember.

 

Klik link di bawah ini untuk membaca berita selengkapnya:

Source: Forbes

Tagged With: Cybersecurity, Data Breach, Microsoft

Mitsubishi Electric Had a Major security breach

January 21, 2020 by Mally

Mitsubishi Electric, salah satu perusahaan manufaktur peralatan elektronik dan listrik terbesar di dunia, mengungkapkan pelanggaran keamanan yang besar telah terjadi pada perusahaan mereka. Meskipun pelanggaran terjadi tahun lalu, pada 28 Juni, dan penyelidikan internal resmi dimulai pada bulan September, perusahaan yang berbasis di Tokyo baru mengungkapkan insiden keamanan tersebut kemarin, setelah dua surat kabar lokal, Asahi Shimbun dan Nikkei, menerbitkan cerita tentang peretasan tersebut.

 

Kedua surat kabar tersebut melaporkan bahwa peretas mencuri data sensitif dari jaringan internal perusahaan. 

 

Perusahaan mengatakan masih menyelidiki insiden tersebut, tetapi menurut laporan open-source, para penyerang tampaknya telah menghapus log akses sehingga memperlambat penyelidikan.

 

Klik link di bawah ini untuk membaca artikel selengkapnya:

Source: ZDNet

Tagged With: Cyber Attack, Data Breach, Japan, Mitsubishi Electric, Security Breach

FBI: Nation-state actors have breached two US municipalities

January 20, 2020 by Mally

Peretas yang disponsori oleh negara telah meretas dua kota AS tahun lalu. Peretasan terjadi setelah penyerang menggunakan kerentanan CVE-2019-0604 di server Microsoft SharePoint untuk menembus jaringan kedua kota.

 

FBI mengatakan bahwa begitu penyerang mendapat tempat di kedua jaringan tersebut, “kegiatan jahat termasuk mencuri informasi pengguna, peningkatan hak administratif, dan menjatuhkan webshells untuk akses tetap remote / backdoor.”

 

Karena kecanggihan serangan dan Taktik, Teknik, dan Prosedur (TTP) yang digunakan, FBI percaya bahwa peretas yang disponsori negara yang tidak dikenal terlibat dalam serangan.

 

Klik link berikut untuk mengetahui berita selengkapnya!

Source: ZDNet

Tagged With: Cyber Attack, Data Breach, Microsoft SharePoint

  • « Go to Previous Page
  • Page 1
  • Interim pages omitted …
  • Page 14
  • Page 15
  • Page 16
  • Page 17
  • Go to Next Page »

Copyright © 2025 · Naga Cyber Defense · Sitemap

Cookies Settings
We use cookies on our website to give you the most relevant experience by remembering your preferences and repeat visits. By clicking “Accept”, you consent to the use of ALL the cookies.
Do not sell my personal information.
AcceptReject AllCookie Settings
Manage consent

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may affect your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. These cookies ensure basic functionalities and security features of the website, anonymously.
Functional
Functional cookies help to perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collect feedbacks, and other third-party features.
Performance
Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.
Analytics
Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.
CookieDurationDescription
_ga2 yearsThe _ga cookie, installed by Google Analytics, calculates visitor, session and campaign data and also keeps track of site usage for the site's analytics report. The cookie stores information anonymously and assigns a randomly generated number to recognize unique visitors.
_gat_gtag_UA_172707709_11 minuteSet by Google to distinguish users.
_gid1 dayInstalled by Google Analytics, _gid cookie stores information on how visitors use a website, while also creating an analytics report of the website's performance. Some of the data that are collected include the number of visitors, their source, and the pages they visit anonymously.
Advertisement
Advertisement cookies are used to provide visitors with relevant ads and marketing campaigns. These cookies track visitors across websites and collect information to provide customized ads.
Others
Other uncategorized cookies are those that are being analyzed and have not been classified into a category as yet.
non-necessary
SAVE & ACCEPT
Powered by CookieYes Logo