• Skip to main content

Naga Cyber Defense

Trusted Security for all of Indonesia

  • Home
  • About
  • Programs
  • Contact
  • Blog
You are here: Home / Archives for Data Breach

Data Breach

Seorang Peretas menjual rincian 142 juta tamu hotel MGM di Dark Web

July 16, 2020 by Winnie the Pooh

Pelanggaran data MGM Resorts 2019 jauh lebih besar dari yang dilaporkan sebelumnya, dan sekarang diyakini telah memengaruhi lebih dari 142 juta tamu hotel, dan bukan hanya 10,6 juta yang ZDNet awalnya laporkan pada Februari 2020.

Temuan baru ini terungkap selama akhir pekan setelah seorang peretas memasang untuk menjual data hotel dalam iklan yang diterbitkan di pasar cybercrime dark web. Menurut iklan tersebut, peretas menjual rincian 142.479.937 tamu hotel MGM dengan harga lebih dari $2.900.

Peretas mengklaim telah memperoleh data hotel setelah mereka meretas DataViper, layanan pemantauan kebocoran data yang dioperasikan oleh Night Lion Security.

Vinny Troia, pendiri Night Lion Security, mengatakan kepada ZDNet dalam panggilan telepon bahwa perusahaannya tidak pernah memiliki salinan database MGM lengkap dan bahwa para peretas hanya berusaha merusak reputasi perusahaannya.

Peretasan MGM terjadi pada musim panas 2019 ketika seorang peretas mendapatkan akses ke salah satu server cloud hotel dan mencuri informasi tentang tamu-tamu hotel sebelumnya.

Informasi keuangan, nomor ID atau Jaminan Sosial, dan rincian reservasi (menginap di hotel) tidak termasuk, MGM mengatakan pada bulan Februari, yang dapat dikonfirmasi oleh ZDNet setelah meninjau dua kumpulan data MGM yang berbeda – 10,6 juta catatan pengguna bocor pada bulan Februari dan 20 juta batch baru yang dibagikan oleh para peretas pada hari Minggu.

Tanggal kelahiran dan nomor telepon juga termasuk, yang merupakan cara ZDNet dapat mengkonfirmasi pelanggaran pada awalnya, dengan menghubungi tamu hotel sebelumnya.

Irina Nesterovsky, Kepala Riset di perusahaan intel ancaman KELA, mengatakan kepada ZDNet pada Februari bahwa data MGM telah beredar dan dijual di kalangan peretasan pribadi sejak setidaknya Juli 2019.

Baca berita selengkapnya pada tautan di bawah ini;
Source: ZDNet

Tagged With: Breach, Cybersecurity, Data Breach, DataViper, Personal Data, Security

Lebih Dari 8.200 Database Perusahaan Keamanan Amerika Dicuri Peretas

July 14, 2020 by Winnie the Pooh

Seorang peretas mengklaim telah melanggar server backend milik perusahaan keamanan cyber Amerika dan mencuri informasi dari layanan “deteksi kebocoran data” perusahaan.

Peretas mengatakan data yang dicuri mencakup lebih dari 8.200 database yang berisi informasi miliaran pengguna yang bocor dari perusahaan lain selama pelanggaran keamanan di masa lalu.

Database telah dikumpulkan di dalam DataViper, layanan pemantauan kebocoran data yang dikelola oleh Vinny Troia, peneliti keamanan di belakang Night Lion Security, sebuah perusahaan keamanan cyber yang berbasis di Amerika.

Hari Senin kemarin, seorang peretas dengan nama NightLion (nama perusahaan Troia), mengirim email ke puluhan reporter keamanan cyber. Email itu berisi tautan ke portal dark web tempat mereka mempublikasikan informasi tentang peretasan ini.

Sumber: ZDNet

Situs ini berisi e-zine (majalah elektronik) yang merinci intrusi ke server backend DataViper. Peretas mengklaim telah menghabiskan waktu tiga bulan di dalam server DataViper selagi mengeksfloitasi database yang telah diindeks Troia untuk layanan pemantauan kebocoran data DataViper.

Peretas juga memposting daftar lengkap 8.225 database yang berhasil diindeks Troia di dalam layanan DataViper, daftar 482 file JSON yang dapat diunduh yang berisi sampel dari data yang mereka klaim telah dicuri dari server DataViper, dan bukti bahwa mereka memiliki akses ke DataViper backend.

Saat dimintai penjelasan mengenai peretasan ini, Troia mengakui bahwa peretas memperoleh akses ke salah satu server DataViper; Namun, pendiri Night Lion Security mengatakan bahwa server itu hanyalah server uji coba.

Troia mengatakan kepada ZDNet bahwa ia percaya peretas sebenarnya menjual database mereka sendiri, daripada informasi apa pun yang mereka curi dari servernya. Ia juga mengatakan kepada ZDNet bahwa ia percaya peretas memiliki hubungan dengan beberapa kelompok peretasan seperti TheDarkOverlord, ShinyHunters, dan GnosticPlayers.

Semua kelompok tersebut memiliki riwayat peretasan yang produktif, bertanggung jawab atas ratusan pelanggaran data, beberapa di antaranya diindeks Troia dalam database DataViper-nya.

 

Baca berita selengkapnya pada tautan di bawah ini;
Source: ZDNet

Tagged With: Cybersecurity, Data Breach, DataViper, Security, Vinny Troia

15 Miliar Password Dijual di Dark Web

July 9, 2020 by Winnie the Pooh

Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa ada lebih dari 15 miliar kredensial akun curian yang beredar di forum-forum kriminal di dark web.

Peneliti di perusahaan keamanan siber Digital Shadows menemukan nama pengguna, kata sandi, dan informasi lainnya yang berkaitan rekening bank online, hingga layanan streaming musik dan video.

Mayoritas kredensial yang terekspos adalah milik para konsumen dan bukan perusahaan yang dihasilkan dari ratusan ribu pelanggaran data.

Tidak mengherankan, kredensial paling mahal yang dijual adalah kredensial bank dan jasa keuangan. Daftar rata-rata untuk ini adalah £56 atau sekitar Rp 918.002 di dark web – bagian dari internet yang terkenal karena aktivitas kriminal yang hanya dapat diakses menggunakan perangkat lunak khusus.

Rick Holland, CISO di Digital Shadows mengatakan bahwa perusahaannya telah memperingatkan pelanggannya akan sekitar 27 juta kredensial selama satu setengah tahun terakhir yang secara langsung dapat mempengaruhi mereka.

Di antara kredensial yang dijual adalah kredensial yang memberikan akses ke akun di dalam suatu organisasi, dengan nama pengguna yang mengandung kata “faktur” atau “faktur” di antara daftar paling populer.

Pakar keamanan menyarankan pengguna internet untuk menggunakan kata sandi individual untuk setiap layanan online yang mereka gunakan, dan juga menerapkan langkah-langkah tambahan seperti otentikasi dua faktor jika memungkinkan.

Berita selengkapnya dapat dibaca pada tautan di bawah ini;
Source: Independent.co.uk

Tagged With: Cybersecurity, Dark Web, Data Breach, Password, Security

Data Bocor, Denny Siregar Meminta Pertanggung Jawaban Telkomsel

July 7, 2020 by Winnie the Pooh

Seorang penggiat media sosial, Denny Siregar, dikabarkan meminta pertanggung jawaban kepada pihak Telkomsel setelah dugaan adanya pelanggaran data yang menimpa dirinya.

Denny mengaku data pribadinya telah dibeberkan oleh akun Twitter dengan username @Opposite6891.

“Teman2, dari kasus ini, ternyata kita baru tahu kalau data diri kita sangat rentan disadap. Contoh dr @opposite6891 ini, bgt mudah dia dpt data ttg saya. Sy menuntut jawaban dr @Telkomsel & @kemkominfo. Ini mengerikan. Bisa saja terjadi pd anda dan keluarga anda.,” kata Denny pada akun Twitter nya.

Teman2, dari kasus ini, ternyata kita baru tahu kalau data diri kita sangat rentan disadap.

Contoh dr @opposite6891 ini, bgt mudah dia dpt data ttg saya. Sy menuntut jawaban dr @Telkomsel & @kemkominfo.

Ini mengerikan. Bisa saja terjadi pd anda dan keluarga anda. pic.twitter.com/ZXsIbIc4r4

— Denny siregar (@Dennysiregar7) July 5, 2020

Akun @Opposite6891 dikabarkan telah menyebarkan data pribadi yang diduga milik Denny Siregar. Dalam unggahannya di Twitter, ia menampilkan data pribadi yang termasuk nama, alamat, NIK, KK, IMEI, OS, dan jenis perangkat.

Menindaklanjuti hal ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengatakan telah meminta pihak Telkomsel untuk menulusuri lebih lanjut mengenai hal ini.

“Kementerian Kominfo telah meminta kepada penyelenggara jaringan bergerak seluler terkait, khusunya PT Telkomsel, untuk melakukan investigasi internal dan menelusuri apakah telah terjadi pencurian atau kebocoran data pelanggan telekomunikasi seluler. Diharapkan hasil investigasi ini dapat segera disampaikan,” kata Menkominfo Johnny G. Plate kepada CNNIndonesia.com.

Johnny juga mengatakan bahwa seluruh penyelenggara jaringan bergerak seluler telah memiliki sertifikasi ISO 27001, berdasarkan Permenkominfo Nomor 12 Tahun 2016 tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi.

ISO 27001 adalah suatu standar Internasional dalam menerapkan sistem manajemen kemanan informasi atau lebih dikenal dengan Information Security Management Systems (ISMS). Menerapkan standar ini akan membantu organisasi atau perusahaan dalam membangun dan memelihara sistem manajemen keamanan informasi (ISMS). ISMS merupakan seperangkat unsur yang saling terkait dengan organisasi atau perusahaan yang digunakan untuk mengelola dan mengendalikan risiko keamanan informasi dan untuk melindungi serta menjaga kerahasiaan (confidentiality), integritas (integrity) dan ketersediaan (availability) informasi. (source: isoindonesiacenter.com)

Selain itu, Johnny juga menghimbau kepada semua orang untuk menyimpan dengan baik data pribadi mereka seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor Kartu Keluarga (KK), dan data pribadi lainnya agar meminimalisir adanya penyalahgunaan data.

Selengkapnya dapat dibaca pada link di bawah ini;
Source: CNN Indonesia

Tagged With: Cybersecurity, Data Breach, Indonesia, Kemkominfo, Privacy, Security, Telkomsel

Pencurian ID: Peringatan Google palsu kini menyisipkan malware

July 1, 2020 by Winnie the Pooh

Email yang memberi tahu Anda bahwa data Anda telah dikompromikan sekarang terkadang adalah email palsu. Hati-hati dengan apa yang Anda klik.

Pada hari Senin (06/29), Karen Roby dari TechRepublic melalui panggilan video berbicara dengan Eva Velasquez, CEO dari Identity Theft Resource Center mengenai ancaman malware baru yang terlihat seperti peringatan adanya pelanggaran data.

Pada wawancara tersebut, mereka berbicara tentang adanya beberapa pemberitahuan pelanggaran data palsu yang dikirim melalui peringatan Google. Peringatan mengenai pelanggaran data ini memang sebagian adalah peringatan yang sah dari organisasi / perusahaan yang diharuskan hukum untuk memberi tahu konsumen ketika informasi, identitas dan data mereka telah dikompromikan. Namun, ide ini disalahgunakan oleh para pelaku untuk menarik minat korbannya, membuat mereka berpikir bahwa mereka membutuhkan informasi tersebut untuk melihat data apa yang terkompromikan, kata Eva.

Eva juga menambahkan, bahwa sekarang ini banyak pelaku yang menyisipkan lampiran berbahaya pada sebuah situs jahat. Dan jika korban dengan polosnya mengunduh lampiran tersebut, perangkat mereka akan langsung terinfeksi dengan malware. Lebih buruk, malware dapat menyebar kesuluruh sistem jika perangkat korban terhubung dengan suatu jaringan.

Lebih baik untuk mengunjungi sumber resmi dengan mengetikkan alamat website pada browser Anda, daripada meng-klik link atau mengunduh lampiran pada pemberitahuan pelanggaran data atau pelanggaran lainnya.

Pada wawancara tersebut Eva juga menekankan bahwa sangat penting untuk “memasang antivirus atau program pendeteksi malware di komputer Anda, dan pastikan Anda melakukan patch ketika Anda mendapatkan pembaruan ini.”

Masih banyak orang yang gemar menunda-nunda untuk menerapkan pembaruan pada perangkat mereka. Mereka berfikir bahwa mereka dapat melakukannya nanti dan ada sesuatu yang lebih penting dari itu. Padahal ini adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh peretas dan penjahat siber untuk melangsungkan serangannya. Hal-hal yang sangat sederhana inilah yang sesungguhnya dapat Anda lakukan untuk memastikan bahwa mesin Anda tetap sehat dan terlindungi.

Tidak terburu-buru untuk meng-klik suatu link dan mengunduh suatu file adalah salah satu pencegahan yang dapat Anda lakukan.

Untuk membaca percakapan selengkapnya dan video wawancara, silahkan klik link di bawah ini;
Source: Tech Republic

Tagged With: Cybersecurity, Data Breach, Keylogger, Malware, Phishing, Security

Mengapa Mengamankan Endpoint Adalah Masa Depan Keamanan Siber

June 16, 2020 by Winnie the Pooh

Verizon telah menerbitkan laporan data breach berjudul 2020 Data Breach Investigations Report (DBIR) dan berikut adalah beberapa poin penting yang dikutip oleh Forbes:

  • DBIR Verizon menggambarkan kenyataan yang nyata bahwa para penjahat siber yang didanai kejahatannya tanpa henti mencari endpoint yang tidak dilindungi dan mengeksploitasinya untuk mendapatkan keuntungan finansial, itulah mengapa autonomous endpoint adalah hal yang harus dimiliki saat ini.
  • Kurangnya ketekunan di sekitar Manajemen Aset menciptakan ancaman baru karena organisasi sering tidak mengetahui kesehatan terkini aset, konfigurasi, atau lokasi sistem dan perangkat mereka.
  • 85% dari korban dan subyek berada di negara (country) yang sama, 56% berada di negara (state) yang sama, dan 35% bahkan berada di kota yang sama berdasarkan data FBI Internet Crime Complaint Center (IC3).
  • Aset cloud terlibat sekitar 24% dari pelanggaran data tahun ini, sementara aset on-premises masih 70%.
  • Lebih dari 80% pelanggaran data dalam peretasan melibatkan brute force atau penggunaan kredensial yang hilang atau dicuri.

Kesimpulan

Autonomous endpoint yang dapat menyembuhkan dirinya sendiri dan memperbaiki sistem operasi dan konfigurasi adalah masa depan keamanan siber, poin yang dapat disimpulkan dari DBIR Verizon tahun ini. Menutup celah manajemen aset sambil mengamankan setiap endpoint adalah sebuah keharusan untuk mengamankan bisnis apa pun saat ini. Kini, ada beberapa perusahaan keamanan siber yang menawarkan keamanan endpoint.

Naga Cyber Defense menyediakan servis keamanan berbasis endpoint. Untuk berlangganan silahkan klik link ini.

Source: Forbes | Verizon Full Report

Tagged With: Cybersecurity, Data Breach, Data Breach Report, DBIR, Endpoint, Security

Peretas Menjual Lebih Dari 73 Juta Data Pengguna Di Dark Web

May 11, 2020 by Winnie the Pooh

ZDNet melaporkan bahwa kelompok peretas ShinyHunters menjual sekitar 73,2 juta data pengguna yang menurut pelaku dicuri dari berbagai situs.

Sementara keaslian beberapa database tidak dapat diverifikasi, ZDNet menemukan bahwa sampel dari pelanggaran tersebut cocok dengan data yang sesungguhnya.

Ini tampaknya menjadi bagian dari kampanye yang lebih besar. Sebelumnya, kelompok ini juga mengklaim telah mencuri 500GB dari GitHub repositories pribadi milik Microsoft, dan membobol masuk ke toko online Indonesia, Tokopedia, pada awal Mei.

Selengkapnya dapat dibaca pada tautan di bawah:

Source: Endgadget

Tagged With: Darkweb, Data Breach, Security, ShinyHunters

Bagaimana Kata Sandi Anda Dapat Berakhir Terjual di Dark Web

May 8, 2020 by Winnie the Pooh

Ratusan juta akun dikompromikan setiap tahun dalam pelanggaran data melalui phishing, malware, dan jenis serangan lainnya. Lebih dari 11,6 miliar catatan telah dilanggar sejak 2005, menurut penghitungan berjalan oleh Privacy Rights Clearinghouse yang berbasis di California. Akun-akun itu sering kemudian dibuang di forum peretas atau diletakkan di dark web.

Peretas membeli database kata sandi curian dan membombardir situs web lainnya hingga berhasil, teknik yang cukup umum dikenal sebagai credential stuffing. Jika salah satu dari kata sandi tersebut berfungsi pada layanan lain – bank, misalnya – maka kata sandi tersebut dapat diposkan atau dijual lagi di dark web.

Cari tahu apakah Anda telah diretas dengan menggunakan sebuah situs, haveibeenpwned[.]com, di mana pengguna dapat memasukkan email mereka untuk mengetahui apakah dan kapan itu dikompromikan.

Jika email Anda belum ada dalam daftar, berarti email Anda belum terkompromi. Anda dapat mencegah beberapa jenis serangan hanya dengan menggunakan kata sandi yang kurang umum atau menggunakan kata sandi yang berbeda untuk setiap akun Anda.

Baca berita selengkapnya untuk mengetahui bagaimana cara mengamankan kata sandi Anda pada tautan di bawah ini:
Source: CNN

Tagged With: credential stuffing, Cybersecurity, Dark Web, Data Breach, Security

  • « Go to Previous Page
  • Page 1
  • Interim pages omitted …
  • Page 15
  • Page 16
  • Page 17
  • Page 18
  • Page 19
  • Go to Next Page »

Copyright © 2025 · Naga Cyber Defense · Sitemap

Cookies Settings
We use cookies on our website to give you the most relevant experience by remembering your preferences and repeat visits. By clicking “Accept”, you consent to the use of ALL the cookies.
Do not sell my personal information.
AcceptReject AllCookie Settings
Manage consent

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may affect your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. These cookies ensure basic functionalities and security features of the website, anonymously.
Functional
Functional cookies help to perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collect feedbacks, and other third-party features.
Performance
Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.
Analytics
Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.
CookieDurationDescription
_ga2 yearsThe _ga cookie, installed by Google Analytics, calculates visitor, session and campaign data and also keeps track of site usage for the site's analytics report. The cookie stores information anonymously and assigns a randomly generated number to recognize unique visitors.
_gat_gtag_UA_172707709_11 minuteSet by Google to distinguish users.
_gid1 dayInstalled by Google Analytics, _gid cookie stores information on how visitors use a website, while also creating an analytics report of the website's performance. Some of the data that are collected include the number of visitors, their source, and the pages they visit anonymously.
Advertisement
Advertisement cookies are used to provide visitors with relevant ads and marketing campaigns. These cookies track visitors across websites and collect information to provide customized ads.
Others
Other uncategorized cookies are those that are being analyzed and have not been classified into a category as yet.
non-necessary
SAVE & ACCEPT
Powered by CookieYes Logo