Kemajuan cepat dalam kecerdasan buatan dapat membantu informasi yang salah berkembang di tahun mendatang, sebuah laporan baru memperingatkan.
Menurut Laporan Risiko Teratas untuk 2023, sebuah dokumen tahunan dari analis risiko geopolitik yang berbasis di A.S. di Eurasia Group, senjata gangguan massal yang muncul dari inovasi teknologi yang cepat akan mengikis kepercayaan sosial, memberdayakan para demagog dan otoriter, serta mengganggu bisnis dan pasar.
Ancaman ini menduduki peringkat ketiga dalam daftarnya, hanya dikalahkan oleh risiko yang ditimbulkan oleh China yang semakin agresif dan Rusia yang nakal.
Kecanggihan kecerdasan buatan ditambah dengan kemajuan dalam deepfakes, teknologi pengenalan wajah dan perangkat lunak sintesis suara, akan menjadikan kendali atas kemiripan seseorang sebagai peninggalan masa lalu.
Aplikasi ramah pengguna seperti ChatGPT dan Stable Diffusion akan memungkinkan siapa saja yang paham teknologi untuk memanfaatkan kekuatan AI.
Disinformasi dan misinformasi telah membuat percikan di panggung geopolitik, meski tanpa dukungan dari kecerdasan buatan.
Dalam beberapa studi oleh akademisi menemukan bahwa Kanada menjadi sasaran Rusia untuk mempengaruhi opini publik dan sejumlah besar tweet dan retweet tentang perang di Ukraina dapat ditelusuri kembali ke Rusia dan China, dengan lebih banyak lagi tweet yang mengungkapkan sentimen pro-Rusia yang dilacak ke Amerika Serikat.
Informasi yang salah tentang aman dan manjurnya vaksin COVID-19 marak terjadi pada protes yang menyumbat jalan-jalan di pusat kota Ottawa selama tiga minggu pada Februari 2022. Berbagai penelitian juga menemukan bahwa bot memiliki andil besar dalam membantu menyebarkan narasi palsu tentang virus tersebut.
Kemajuan teknologi AI memungkinkan pengguna yang menggunakan teknologi ini juga meningkat. Pemerintah Kanada telah berjanji untuk mengambil langkah-langkah untuk mengatasi disinformasi online.
Pengguna dengan tujuan politik mungkin mendapati diri mereka sangat diberdayakan oleh kemajuan pesat ini. Sementara itu, pemerintah telah menghadapi seruan untuk melangkah lebih jauh.
Selengkapnya: Global NEWS