Dalam waktu dekat, peretas dapat menipu Anda hanya dengan mengirimkan serangkaian emoji acak ke komputer atau ponsel Anda, menurut peneliti keamanan siber.
Biasanya, ketika peretas menemukan kelemahan pada komputer atau ponsel target, mereka membuat apa yang disebut eksploitasi—sepotong kode yang dirancang untuk memanfaatkan kelemahan tersebut dan mengendalikan target. Sama seperti kode lainnya, exploit biasanya berisi string huruf dan simbol.
Selama pembicaraan di konferensi peretasan DEF CON di Las Vegas pada hari Jumat, peneliti keamanan Hadrien Barral dan Georges-Axel Jaloyan mengatakan mereka telah menemukan cara untuk menggunakan hanya serangkaian emoji untuk memberikan eksploitasi ke target. Peringatannya adalah bahwa ada keadaan khusus yang perlu terjadi agar eksploitasi emoji berfungsi.
Jayolan menjelaskan bahwa saat mengirimkan exploit ke target, harus melalui filter terlebih dahulu—misalnya, jika seorang hacker mengirimkan payloadnya melalui formulir yang hanya menerima huruf dan angka, maka payloadnya harus berupa huruf dan angka. Jadi, agar serangan emoji berfungsi, perlu melalui filter yang hanya menerima emoji, yang menurut Jaloyan tidak ada saat ini.
Kedua peneliti berbagi dengan Motherboard contoh eksploitasi yang hanya dibuat dari emoji. Mereka juga mempublikasikan detail teknis penelitian mereka di GitHub.
Namun, penelitian dan bukti konsep Barral dan Jaloyan menunjukkan bahwa menggunakan emoji untuk meretas target memang memungkinkan.
Ide peneliti adalah untuk mendidik penyerang dan pembela keamanan siber untuk menunjukkan kepada mereka bahwa ini mungkin, yang seharusnya mendorong mereka untuk mengubah perilaku mereka.
Selama penelitian mereka, Barral dan Jaloyan menemukan bahwa beberapa perangkat lunak kesulitan memproses emoji. Ini tidak berarti perangkat lunak ini dapat diretas dengan emoji, tetapi menunjukkan bahwa emoji cukup baru sehingga tidak semua komputer dan program mendukungnya.