Peneliti keamanan telah menemukan cara baru untuk melewati pertahanan berbasis perangkat keras yang ada untuk eksekusi spekulatif dalam prosesor komputer modern dari Intel, AMD, dan Arm.
Ketiga produsen CPU tersebut telah menerbitkan saran yang disertai dengan pembaruan mitigasi dan rekomendasi keamanan untuk mengatasi masalah yang baru ditemukan yang memungkinkan bocornya informasi sensitif meskipun ada perlindungan berbasis isolasi.
Teknik eksekusi spekulatif dirancang untuk mengoptimalkan kinerja CPU dengan menjalankan beberapa tugas terlebih dahulu (branch prediction) sehingga informasi tersedia saat diperlukan.
Pada tahun 2018, para peneliti menemukan cara untuk membocorkan informasi yang berasal dari perhitungan proaktif ini, dengan menyebutkan kerentanan terkait Meltdown and Spectre.
Sejak itu, vendor telah merilis mitigasi berbasis perangkat lunak seperti “Retpoline” yang mengisolasi cabang tidak langsung dari eksekusi spekulatif. Pembuat chip juga telah mengatasi masalah dengan perbaikan perangkat keras seperti eIBRS dari Intel dan CSV2 dari Arm.
Para peneliti di VUSec merinci dalam laporan teknis hari ini tentang metode baru untuk melewati semua mitigasi yang ada dengan memanfaatkan apa yang mereka sebut sebagai Branch History Injection (BHI).
Makalah ini menggarisbawahi bahwa sementara mitigasi perangkat keras masih mencegah penyerang yang tidak memiliki hak untuk menyuntikkan entri prediktor untuk kernel, mengandalkan sejarah global untuk memilih target menciptakan metode serangan yang sebelumnya tidak diketahui.
Intel menanggapi temuan ini dengan menetapkan dua kerentanan tingkat menengah, CVE-2022-0001 dan CVE-2022-0002, dan merekomendasikan pengguna untuk menonaktifkan akses ke runtime terkelola dalam mode istimewa.
Untuk daftar lengkap rekomendasi mitigasi, lihat halaman khusus ini, sementara daftar semua model prosesor yang terpengaruh tersedia di sini.
Arm juga telah menerbitkan buletin keamanan tentang masalah ini, karena serangan history poisoning baru memengaruhi beberapa produk Cortex-A dan Neoverse-nya.
Selengkapnya: Bleeping Computer