Sebuah kelompok spionase dunia maya yang diyakini beroperasi di luar China telah menargetkan setidaknya empat organisasi infrastruktur penting di negara Asia Tenggara, kata perusahaan keamanan Symantec dalam sebuah laporan pekan lalu.
Penyusupan terjadi antara November 2020 hingga Maret 2021 dan menargetkan:
- perusahaan air
- perusahaan listrik
- perusahaan komunikasi
- organisasi pertahanan
Symantec mengatakan menemukan bukti bahwa penyerang tertarik untuk menargetkan informasi tentang sistem SCADA, yang merupakan peralatan yang biasanya digunakan untuk mengontrol dan mengelola jalur produksi dan peralatan industri.
Para peneliti mengatakan mereka tidak dapat menentukan titik masuk penyerang ke dalam organisasi yang diretas tetapi mengatakan bahwa begitu di dalam, kelompok itu menunjukkan taktik canggih yang menyembunyikan operasi jahat menggunakan aplikasi yang sah — taktik yang dikenal sebagai LOLbins atau living-off-the-land. Alat yang disalahgunakan meliputi:
- Windows Management Instrumentation (WMI)
- ProcDump
- PsExec
- PAExec
- Mimikatz
Selain itu, grup tersebut menggunakan pemutar multimedia gratis bernama PotPlayer Mini untuk memuat DLL berbahaya pada komputer yang disusupi, termasuk pintu belakang, keylogger, dan traffic proxying tool.
Penggunaan alat yang umum dan sah mempersempit jumlah informasi yang dapat dikumpulkan peneliti tentang kelompok tersebut.
Symantec mengatakan pihaknya hanya dapat menunjukkan dengan tepat serangan tersebut ke kelompok spionase yang berbasis di China tetapi tidak menemukan petunjuk tambahan untuk menghubungkan penyusupan tersebut dengan kelompok yang diketahui sebelumnya.
Perusahaan keamanan tidak menyebutkan nama negara tempat target yang diretas berada.
Selengkapnya: The Record