• Skip to main content

Naga Cyber Defense

Trusted Security for all of Indonesia

  • Home
  • About
  • Programs
  • Contact
  • Blog
You are here: Home / Archives for Ransomware

Ransomware

Hacker Mengirim Password Anda Melalui Email? Lakukan 3 Hal Ini

July 25, 2020 by Winnie the Pooh Leave a Comment

Dilansir dari Forbes banyak pembaca yang melaporkan mereka mendapatkan Email dari hacker yang berisi data diri serta password mereka, selain itu hacker juga mengklaim mereka dapat mengambil alih perangkat komputer dan dapat memata matai seluruh aktivitas pemilik komputer.

Jika anda mendapat Email seperti ini, ada 3 Tips yang berguna untuk anda

1. Jangan Panik

Jangan panik, coba pikirkan secara jernih, jika memang hacker tersebut benar benar memiliki akses komputer anda, kenapa mereka harus mengemail anda terlebih dahulu? Bukankah menggunakan Ransomware justru lebih efektif ? Kemungkinan besar mereka mendapatkan password anda dari hasil data breach yang dijual di Dark Web ataupun yang sudah terkespos di publik, Jadi sebenarnya ancaman tadi hanya untuk menakut nakuti anda.

2. Ganti Password

Jika password anda pernah terkena Data Breach, segeralah mengganti semua password anda, usahakan anda membedakan password satu situs dengan situs lain, terdengar ribet memang, tapi ini dilakukan agar jika ada satu akun anda yang terkena hack, tidak akan merembet ke situs yang lain. Anda dapat melakukan cek apakah email dan password anda pernah terkena data breach pada situs haveibeenpwned.com

3. Laporkan

Segera laporkan ke pihak berwajib, anda dapat mengabaikan emailnya, namun simpan email dari hacker tersebut sebagai barang bukti.

Source : Forbes

Tagged With: blackmail, cyyber security, Email, Hacker, Ransomware

Layanan Dan Produksi Garmin Berhenti Setelah Adanya Serangan Ransomware

July 24, 2020 by Winnie the Pooh

Garmin, pembuat smartwatch dan wearable telah menutup beberapa layanannya pada 23 Juli untuk menghadapi serangan ransomware yang telah mengenkripsi jaringan internal dan beberapa sistem produksinya.

Dalam pesan yang dibagikan di situs web dan Twitter-nya, Garmin mengatakan penutupan yang sama juga berdampak pada pusat panggilannya, membuat perusahaan dalam situasi dimana mereka tidak dapat menjawab panggilan, email, dan obrolan online yang dikirim oleh pelanggan mereka.

Ketika dimintai keterangan, seorang juru bicara Garmin menolak untuk mengkonfirmasi bahwa penutupan layanan itu disebabkan oleh serangan ransomware. Namun, sejak insiden itu terjadi, beberapa karyawan Garmin berbagi rincian tentang serangan itu di media sosial mereka, semuanya menyebutkan serangan itu adalah ransomware.

Beberapa karyawan Garmin yang berbagi rincian ini secara online menghubungkan insiden itu dengan jenis ransomware baru yang muncul awal tahun ini, yang disebut WastedLocker.

Menurut iThome, situs berita Taiwan, staf TI Garmin mengirim memo internal ke pabrik Taiwan, mengumumkan dua hari mode pemeliharaan (maintenance) yang direncanakan untuk hari Jumat dan Sabtu, 24 Juli dan 25 Juli.

Sementara memo itu tidak secara khusus menyebutkan serangan ransomware, sumber mengatakan kepada situs berita Taiwan bahwa insiden itu disebabkan oleh “virus.”

Baca berita selengkapnya pada tautan di bawah ini;
Source: ZDNet

Tagged With: Cyber Attack, Cybersecurity, Garmin, InfoSec, Ransomware, Security, Virus

Operator Ransomware Sodinokibi Meminta USD 7,5 juta dari ISP Argentina

July 22, 2020 by Winnie the Pooh

Penyedia layanan internet Jaringan internal Telecom Argentina mendapat serangan dari Sodinokibi (REvil) ransomware pada hari Sabtu, 18 Juli.

Operator Ransomware menuntut pembayaran USD 7,5 juta. Serangan Ransomware ini memengaruhi lebih dari 18.000 workstation.

Serangan itu tidak memengaruhi konektivitas internet, telepon, atau kabel, tetapi beberapa situs web perusahaan tidak tersedia sejak Sabtu.

Telecom Argentina belum mengeluarkan pernyataan; namun karyawan telah berbagi informasi tentang kejadian tersebut di media sosial.

Baca berita selengkapnya pada tautan di bawah ini;
Source: ZDNet

Tagged With: Cyber Attack, Cybersecurity, InfoSec, Ransomware, Security, Sodinokibi

Netwalker Ransomware Menyerang Organisasi Layanan Kesehatan Maryland

July 22, 2020 by Winnie the Pooh

Sistem / jaringan komputer di Lorien Health Services, sebuah organisasi layanan perawatan dan perawatan orang tua di Maryland, diserang oleh Netwalker ransomware pada bulan Juni.

Para penyerang mencuri dan mengenkripsi data Lorien Health Services. Pihak Lorien memutuskan untuk tidak membayar uang tebusan, namun operator malware mulai memposting data yang dicuri secara online.

Informasi yang dikompromikan termasuk nama, nomor Jaminan Sosial, dan diagnosa dan perawatan medis. Insiden itu mempengaruhi hampir 50.000 orang.

Baca berita selengkapnya pada tautan di bawah ini;
Source: Bleeping Computer

Tagged With: Cyber Attack, Cybersecurity, Health Industry, Healthcare, InfoSec, Netwalker, Ransomware, Security

Penyedia Jasa Cloud Yang Sukses Menghentikan Serangan Ransomware, Tetap Harus Membayar Tebusan

July 18, 2020 by Winnie the Pooh

Blackbaud, penyedia solusi perangkat lunak dan cloud hosting, mengatakan telah menghentikan serangan ransomware dari mengenkripsi file mereka pada awal tahun ini, namun tetap membayar permintaan tebusan setelah peretas mencuri data pelanggan dan mengancam akan mempublikasikannya secara online.

Mei 2020, Blackbaud, Perusahaan penyedia jasa cloud hosting mengatakan para peretaas merusak jaringan dan berusaha menginstal ransomware untuk mengunic pelanggan dari data dan server mereka.

Blackbaud berkata, Setelah serangan terjadi, tim Keamanan Cyber mereka dengan dibantu oleh Penegakl hukum dan tim Forensik berhasil mencegah peretas memblokir serta mengekripsi seluruh file. usaha mereka juga sukses mengusir para peretas dari sistem perusahaan.

Namun para peretas berhasil mencuri sebagian internal dimana para pelanggan mereka menyimpan data dan file lainnya. Para peretas bahkan mengancam akan merilis data yang dicuri kecuali pihak Blackbaud membayar permintaaan tebusan (ransom), walaupun serangan diawal sudah berhasil dihentikan.

Untuk menjaga nama dan melindungi pelanggan mereka, pada akhirnya Blackbaud tetap membayarkan sejumlah uang kepada peretas dengan jaminan bahwa salinan data pelanggan mereka  dihapus.

“Berdasarkan hasil insiden, penelitian, dan investigasi pihak ketiga (termasuk penegakan hukum), kami tidak memiliki alasan untuk percaya bahwa data apa pun yang akibat kejahatan cyber, telah atau akan disalahgunakan, atau akan disebarluaskan secara publik, “tambah Blackbaud.

Penyedia cloud, yang terutama bekerja dengan nirlaba, yayasan, pendidikan, dan perawatan kesehatan, mengatakan insiden itu hanya memengaruhi data hanya sebagian kecil dari pelanggannya, mereka juga telah memberi notifikasi pada pelanggan.

Source : ZDnet

Tagged With: Cloud, cloud security, Cybercrime, Cybersecurity, hack, Hacker, InfoSec, ransom, Ransomware, Security

Ransomware Mac Baru Ditemukan di Aplikasi Mac Bajakan

July 1, 2020 by Winnie the Pooh

Peneliti keamanan dari Malwarebytes menemukan adanya Varian baru ransomware Mac ‘EvilQuest’ menyebar melalui aplikasi Mac bajakan. Ransomware baru ini ditemukan dalam unduhan bajakan untuk aplikasi Little Snitch yang ditemukan di forum Rusia.

Tepat dari titik pengunduhan, jelas ada sesuatu yang salah dengan versi ilegal Snitch karena memiliki paket penginstal generik. Memang setelah diunduh akan menginstal versi Little Snitch yang sebenarnya, tetapi juga menginstal file tambahan yang dapat dieksekusi bernama “Patch” ke direktori /Users/Shared dan skrip post-install untuk menginfeksi mesin.

Script instalasi memindahkan file Patch ke lokasi baru dan menamainya CrashReporter, sebuah proses macOS yang sah, menjaganya tetap tersembunyi di Activity Monitor. Dari sana, file Patch menginstal dirinya sendiri di beberapa tempat di Mac.

Ransomware mengenkripsi pengaturan dan file data pada Mac, seperti file Keychain, dan menghasilkan kegagalan ketika mencoba mengakses Keychain iCloud. Finder juga tidak berfungsi setelah instalasi, dan ada masalah dengan dock dan aplikasi lainnya.

Malwarebytes menemukan bahwa ransomware ini berfungsi dengan buruk dan tidak ada instruksi untuk membayar uang tebusan, tetapi tangkapan layar yang ditemukan di forum tempat perangkat lunak berbahaya itu berawal menunjukkan bahwa pengguna dimeminta untuk membayar $50 untuk memulihkan akses ke file mereka.

Catatan: siapa pun yang terinfeksi ransomware ini atau ransomware apa pun tidak boleh membayar biaya, karena itu tidak menghapus malware.

Tangkapan layar pesan enkripsi yang dipost ke forum RUTracker

Bersamaan dengan aktivitas ransomeware, malware juga dapat menginstal keylogger, tetapi apa yang dilakukan malware dengan fungsi ini tidak diketahui.

Ransomware serupa juga ditemukan di aplikasi bajakan lainnya, pengguna Mac dapat menghindarinya dengan tidak mengunduh aplikasi bajakan dari situs web dan forum yang tidak dapat dipercaya.

 

Source: MacRumors

Tagged With: Cybersecurity, EvilQuest, Little Snitch, MacOS, Malware, Ransomware, Security

Ransomware Sekarang Menjadi Mimpi Buruk Bagi Kamanan Online Terbesar Anda. Dan Itu Akan Menjadi Lebih Buruk

June 30, 2020 by Winnie the Pooh

Ransomware dengan cepat membentuk menjadi masalah keamanan online yang menentukan di zaman ini. Sebagian besar kehidupan kita sekarang disimpan secara digital, baik itu foto, video, rencana bisnis atau database pelanggan. Tetapi terlalu banyak dari kita, baik bisnis maupun konsumen, yang malas mengamankan aset-aset vital ini, menciptakan peluang yang dapat dieksploitasi oleh penjahat.

Ide cemerlang mereka adalah bahwa mereka tidak perlu mencuri data itu untuk menghasilkan uang: mereka hanya harus membuat data itu tidak dapat diakses lagi – dengan mengenkripsi data itu – kecuali korban mau membayar tebusan.

Ransomware dulunya merupakan ancaman bagi konsumen, tetapi sekarang ini merupakan ancaman signifikan bagi bisnis. Baru minggu lalu, ada peringatan tentang gelombang baru serangan ransomware terhadap setidaknya 31 organisasi besar dengan tujuan menuntut jutaan dolar tebusan.

Target geng ransomware telah berevolusi juga. Ini bukan hanya tentang PC lagi; geng ini ingin mengejar aset bisnis yang benar-benar tak tergantikan, yang berarti server file, layanan database, mesin virtual, dan lingkungan cloud. Mereka juga akan mencari dan mengenkripsi setiap cadangan yang terhubung ke jaringan. Semua ini mempersulit korban untuk memulihkan data – kecuali tentu saja mereka ingin membayar tebusan itu.

Sangat mungkin ransomware akan membentuk inti dari tipe baru serangan digital, yang digunakan oleh negara-bangsa dan lainnya yang hanya ingin menghancurkan sebuah jaringan. Malware Wiper adalah ransomware yang enkripsinya tidak dapat dibalik, sehingga data yang terkunci hilang selamanya. Beberapa inisiden ini telah terjadi, namun yang ditakutkan adalah mereka bisa menjadi lebih banyak digunakan.

Kekhawatiran lain adalah bahwa, ketika mereka menjadi lebih percaya diri dan didanai lebih baik, kelompok-kelompok kriminal ini akan meningkatkan pandangan mereka lebih tinggi. Satu tren baru yang mengkhawatirkan adalah bahwa geng akan mencuri data serta mengenkripsi jaringan. Mereka kemudian mengancam akan membocorkan data sebagai cara menekan korban agar mau membayar tebusan.

Penjahat cyber ini sering menghabiskan berminggu-minggu untuk mencari-cari di dalam sebuah jaringan sebelum mereka melakukan serangan, yang berarti mereka punya waktu untuk memahami aset digital utama, seperti email CEO misalnya, yang memungkinkan mereka untuk memberikan tekanan lebih besar pada korban mereka.

Tidak ada akhir yang jelas untuk mimpi buruk ransomware yang ini. Memang, kemungkinannya akan semakin buruk.

Source: ZDNet

Tagged With: Cyber Criminal, Cybersecurity, Ransomware, Security

Bagaimana Peretas Memeras $ 1,14 juta dari University of California, San Francisco

June 30, 2020 by Winnie the Pooh

Dilaporkan oleh BBC News, sebuah lembaga penelitian medis terkemuka yang bekerja untuk pengobatan Covid-19 mengakui telah membayar tebusan kepada para peretas sebesar $1,14 juta (Rp 16.377.547.725) setelah adanya negosiasi rahasia.

Geng penjahat Netwalker menyerang Universitas California San Francisco (UCSF) pada 1 Juni. Staf TI mencabut komputer dalam perlombaan untuk menghentikan penyebaran malware. Dan tip-off anonim memungkinkan BBC News untuk mengikuti negosiasi tebusan dalam obrolan langsung di dark web.

Pakar keamanan siber mengatakan negosiasi semacam ini sekarang terjadi di seluruh dunia – kadang-kadang dengan jumlah yang lebih besar – bertentangan dengan saran dari lembaga penegak hukum, termasuk FBI, Europol dan National Cyber Security Centre Inggris. Netwalker sendiri telah dikaitkan dengan setidaknya dengan dua serangan ransomware lain terhadap universitas dalam dua bulan terakhir.

Pada percakapan negoisasi yang dipublikasikan oleh BBC News, pihak Universitas awalnya meminta keringan tebusan sebesar $780,000 karena adanya pandemi coronavirus yang telah menghancurkan universitas secara finansial namun ditolak oleh pelaku. Setelah seharian bernegosiasi, UCSF mengatakan telah mengumpulkan semua uang yang tersedia dan dapat membayar $1,02 juta – tetapi para pelaku menolak tebusan di bawah $1,5 juta. Beberapa jam kemudian, universitas kembali dengan perincian tentang bagaimana ia memperoleh lebih banyak uang dan tawaran akhir sebesar $1.140.895. Dan hari berikutnya, 116,4 bitcoin ditransfer ke dompet elektronik Netwalker dan perangkat lunak dekripsi dikirim ke UCSF.

UCSF mengatakan kepada BBC News: “Data yang dienkripsi adalah data penting untuk beberapa pekerjaan akademik yang kami kejar sebagai universitas yang melayani kepentingan publik. Karena itu kami membuat keputusan sulit untuk membayar sebagian tebusan, sekitar $ 1,14 juta, kepada orang-orang di balik serangan malware dengan imbalan sebuah alat untuk membuka kunci data yang dienkripsi dan mengembalikan data yang mereka peroleh.”

Tetapi Jan Op Gen Oorth, dari Europol, yang menjalankan proyek bernama No More Ransom, mengatakan: “Korban tidak boleh membayar tebusan, karena ini membiayai penjahat dan mendorong mereka untuk melanjutkan kegiatan ilegal mereka. Sebaliknya, mereka harus melaporkannya ke polisi sehingga penegakan hukum dapat mengganggu perusahaan kriminal.”

Berita selengkapnya dapat dibaca pada tautan di bawah ini;
Source: BBC News

Tagged With: Cyber Attack, Cybersecurity, Ransomware, Security, University of California

  • « Go to Previous Page
  • Page 1
  • Interim pages omitted …
  • Page 41
  • Page 42
  • Page 43
  • Page 44
  • Page 45
  • Interim pages omitted …
  • Page 47
  • Go to Next Page »

Copyright © 2025 · Naga Cyber Defense · Sitemap

Cookies Settings
We use cookies on our website to give you the most relevant experience by remembering your preferences and repeat visits. By clicking “Accept”, you consent to the use of ALL the cookies.
Do not sell my personal information.
AcceptReject AllCookie Settings
Manage consent

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may affect your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. These cookies ensure basic functionalities and security features of the website, anonymously.
Functional
Functional cookies help to perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collect feedbacks, and other third-party features.
Performance
Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.
Analytics
Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.
CookieDurationDescription
_ga2 yearsThe _ga cookie, installed by Google Analytics, calculates visitor, session and campaign data and also keeps track of site usage for the site's analytics report. The cookie stores information anonymously and assigns a randomly generated number to recognize unique visitors.
_gat_gtag_UA_172707709_11 minuteSet by Google to distinguish users.
_gid1 dayInstalled by Google Analytics, _gid cookie stores information on how visitors use a website, while also creating an analytics report of the website's performance. Some of the data that are collected include the number of visitors, their source, and the pages they visit anonymously.
Advertisement
Advertisement cookies are used to provide visitors with relevant ads and marketing campaigns. These cookies track visitors across websites and collect information to provide customized ads.
Others
Other uncategorized cookies are those that are being analyzed and have not been classified into a category as yet.
non-necessary
SAVE & ACCEPT
Powered by CookieYes Logo