Enkripsi adalah salah satu senjata terkuat yang dapat dimanfaatkan oleh penulis malware. Mereka dapat menggunakannya untuk mengaburkan kode mereka, untuk mencegah pengguna (dalam kasus ransomware) mengakses file mereka, dan untuk mengamankan komunikasi jaringan berbahaya mereka.
Pembuat malware mengetahui bahwa lalu lintas yang tidak terenkripsi dapat menarik perhatian lebih karena lebih mudah bagi analis dan alat keamanan untuk mengidentifikasi pola komunikasi berbahaya ketika lalu lintas tidak dienkripsi. Maka dari itu mereka telah menjadikannya prioritas untuk mengadopsi TLS (Transport Layer Security), dengan maksud untuk mengaburkan konten komunikasi berbahaya mereka.
Dalam blog yang diterbitkan pada 18 Februari kemarin, Sophos meninjau sampel representatif dari analisis malware yang telah mereka buat selama enam bulan terakhir. Analisis tersebut mencakup perincian tentang apakah malware terhubung ke satu atau lebih dari satu mesin di internet.
Baca analisis lebih lengkap pada tautan dibawah ini:
Source: Sophos