Sistem operasi Windows XP dari Microsoft, yang telah berusia lebih dari 21 tahun, kini mendapatkan pembaruan penting. Kabar menarik datang dari sebuah posting di blog tinyapps yang mengungkapkan bahwa algoritma dan metode yang digunakan oleh Microsoft untuk memvalidasi kunci produk Windows XP telah berhasil di-crack dan dapat dilakukan menggunakan sistem operasi Linux.
Dengan penemuan ini, kini memungkinkan untuk mengaktifkan instalasi baru Windows XP secara legal dan aman, bahkan tanpa koneksi internet. Ini menjadi solusi yang berguna karena seharusnya Windows XP tidak terhubung ke internet, dan saat ini tidak dapat melakukan aktivasi melalui server Microsoft.
Informasi yang diperoleh menunjukkan bahwa algoritma aktivasi produk ini telah berhasil dipecahkan sejak beberapa waktu lalu. Pada tahun 2019, sebuah generator kunci produk sumber terbuka dirilis yang dapat menghasilkan kunci Windows XP secara tak terbatas. Namun, program tersebut memerlukan layanan aktivasi eksternal untuk menyelesaikan validasi dan instalasi, yang menjadi sulit jika layanan tersebut tidak lagi tersedia.
Namun, ada perkembangan baru tahun lalu ketika seseorang membagikan sebuah file Windows yang dapat menghasilkan kode ID konfirmasi yang diperlukan untuk mengaktifkan Windows XP secara offline. Dengan menggabungkan generator kunci produk dengan file tersebut, pengguna dapat melakukan aktivasi tanpa bantuan dari Microsoft dan tanpa melanggar aturan.
Bulan ini, generator kunci produk sumber terbuka tersebut telah diubah dan diperbaiki agar dapat berfungsi di sistem operasi Linux. Meskipun masih memerlukan file tambahan, setidaknya sekarang generator ini dapat berjalan di Linux. File tersebut juga sedang dalam proses reverse engineering untuk memahami lebih dalam tentang cara kerjanya.
Perlu dicatat bahwa pembahasan ini berkaitan dengan berhasilnya menembus algoritma aktivasi, bukan merujuk pada pemecahan perlindungan pembajakan Windows XP sejak awal dirilis. Dalam konteks ini, fokusnya adalah menghasilkan kode aktivasi yang sah tanpa melakukan modifikasi sistem.
Selengkapnya: The Register