Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA) Amerika Serikat, Federal Bureau of Investigation (FBI), Multi-State Information Sharing and Analysis Center (MS-ISAC), dan otoritas keamanan Siber dari Australia, Kanada, Inggris Raya, Jerman, Prancis, dan Selandia Baru (CERT NZ, NCSC-NZ) hari ini menerbitkan Panduan Keamanan Siber bersama yang berjudul Understanding Ransomware Threat Actors: LockBit.
Panduan bersama ini merupakan sumber daya komprehensif yang mencakup alat-alat umum, eksploitasi, serta taktik, teknik, dan prosedur (TTP) yang digunakan oleh afiliasi LockBit, beserta mitigasi yang direkomendasikan bagi organisasi untuk mengurangi kemungkinan dan dampak insiden ransomware di masa depan.
Pelaku ancaman yang menggunakan LockBit, Ransomware-as-a-Service (RaaS) yang paling banyak digunakan dan prolifik secara global pada tahun 2022 dan 2023, telah menyerang organisasi dengan berbagai ukuran di berbagai sektor infrastruktur kritis. Untuk membantu organisasi memahami dan membela diri dari ancaman global ini dan jumlah afiliasi LockBit yang tidak terhubung satu sama lain, panduan ini mencakup:
- Daftar sekitar 30 alat perangkat lunak gratis dan open source yang digunakan oleh pelaku LockBit,
- Lebih dari 40 TTP mereka yang dipetakan ke MITRE ATT&CK,
- Kerentanan dan eksposur umum yang diamati (CVE) yang digunakan untuk eksploitasi,
- Evolusi LockBit RaaS bersama dengan tren dan statistik global, dan
- Sumber daya dan layanan yang tersedia dari lembaga penyusun dan mitigasi yang direkomendasikan untuk membantu melindungi dari aktivitas LockBit di seluruh dunia.
Selengkapnya: CISA